UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) merupakan salah satu potensi yang tepat untuk diulik oleh mahasiswa KKN karena menjadi salah satu aset yang menjajikan dari Desa Gadingrejo. Desa Gadingrejo memiliki wilayah yang tidak besar dan juga tidak cukup terkenal jika dibandingkan dengan desa-desa lain di Kabupaten Jember, namun jika kita lihat dengan jangkauan yang lebih luas, Desa Gadingrejo memiliki aneka ragam UMKM yang sangat berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Potensi-potensi tersebut menarik perhatian mahasiswa KKN untuk membantu mayarakat mengembangkan usahanya. Kesadaran masyarakat desa akan dunia bisnis masih sangat rendah, mengingat mata pencaharian utama masyarakat adalah sebagai petani, dimana segelintir orang yang memiliki pemikiran bisnis ini berarti mampu keluar dari zona nyaman masyarakat pada umumnya. Mereka-mereka inilah yang mendorong pemikiran kami mahasiswa KKN kolaboratif universitas jember kelompok 108 untuk mendampingi UMKM agar memiliki kuantitas dan kualitas yang lebih unggul dari sebelumnya.
UMKM yang kita survey meliputi UMKM Sayur, Jamu, Krupuk, Bunga, Keset, Rengginang, Es Serut, Kue Kering, dan Tempe. Kegiatan diatas merupakan tahap awal dari proses pendampingan UMKM yaitu melakukan survey. Kegiatan survey dilakukan oleh mahasiswa KKN dengan mendatangi tempat produksi dan mewawancari para penggiat UMKM. Hal yang ditanyakan meliputi pertanyaan terkait profil dari UMKM dan beberapa identifikasi masalah dan kendala yang dialami oleh UMKM yang kami survey. Hasil survey menunjukkan, ada sebagian besar UMKM yang mengalami kesulitan baik dari segi penyediaan dan pemasaran bahan baku.
“UMKM saya selama ini tidak ada masalah dan kendala yang merepotkan mas, hanya saja masalah dalam modal saja yang kadang kala kurang tapi hal ini bisa di tutupi jika ada permintaan produk lagi jadi uang yang didapat dari penjualan bisa langsung dibuat untuk modal membeli bahan baku, ”ucap Bu Siti, Senin (01/8/2022). Menurut kesaksiaan Bu Siti dalam UMKM Keset, masalah dalam penyediaan bahan baku dan pemasaran masih dapat terselesaikan dikarenakan beliau sudah memiliki pemasok bahan baku dan tengkulak yang akan mengambil kesetnya untuk di jual ke pasar tetapi hal tersebut terkadang menjadi kendala baru berupa modal yang tidak mencukupi untuk melakukan produksi lagi.
Dari identifikasi diatas, adanya masalah lain berupa pembukuan keuangan yang belum baik sehingga uang modal usaha dengan uang pribadi tercampur sehingga membuat modal usaha sering terpakai untuk konsumsi pribadi. "Untuk masalah modal yang penting uang yang didapat dari penjualan bisa dibuat beli bahan baku kembali sudah aman mas dan mbak jadi saya tidak perlu melakukan pembukuan keuangan karena terlalu susah menurut saya dan saya juga tidak teliti dalam membuat pembukuan" ucap Bapak Mudofir, Selasa (02/08/2022).
Beberapa kesaksian dari UMKM yang telah kami survey mengenai pembukuan keuangan atau laporan keuangan belum pernah dibuat. Menurut kami hal ini menjadi hal yang sangat sulit jika dalam suatu UMKM tidak membuat laporan keuangan dan mengakibatkan UMKM tersebut mengalami kesusahan dalam mengelola keuanganya sehingga akan membuat UMKM tersebut mengalami gulung tikar. Oleh karena itu, kami mahasiswa KKN Kolaboratif Universitas Jember di desa Gadingrejo memiliki inisiatif untuk melakukan pendampingan dan pembinaan umkm dengan melakukan workshop terkait pembuatan laporan keuangan agar UMKM dapat memaksimalkan pengalokasian keuangan yang efektif dan efisien.
Setelah melakukan identifikasi permasalahan terhadap UMKM di desa Gadingrejo, kami berinisiatif untuk melakukan workshop yang berkaitan dengan laporan keuangan seperti yang di harapkan para pegiat UMKM dari workshop ini adalah untuk mempunyai pembukuan keuangan yang lebih jelas dan terperinci.
"Workshop ini diadakan karena hasil survey yang kami lakukan ke beberapa UMKM dan dari beberapa UMKM mempunyai permasalahan yang sama yaitu tidak adanya pembukuan atau laporan keuangan yang membuat modal usaha dengan dana pribadi bercampur sehingga membuat UMKM terkadang kehabisan dana", ucap Rizki Apriliawan,(18/08/2022).