Mohon tunggu...
Jarot Mahardika
Jarot Mahardika Mohon Tunggu... lainnya -

amatir

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Tinggalkan Zona Nyaman Anda?

9 Januari 2014   20:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:59 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sering kali kita dibikin “dangkal” dengan istilah-istilah yang gampang diingat dan menggugah penasaran. Banyak trend kata-kata baru muncul dan populer namun sering kali tidak rampung dalam penyampaian misinya. Kata-kata tersebut sengaja dipopulerkan dengan maksud untuk memancing keingintahuan khalayak ramai. Beberapa orang paham dengan mendalami maksud kata-kata tersebut sementara yang lainnya berhenti pada istilah yang dipopulerkan tersebut. Alur dan tujuan dari sebuah penciptaan istilah tersebut biasanya sukses memancing penasaran, namun tidak sukses mencapai tujuan misi dari makna istilah itu sendiri.

Contoh istilah sederhana yang sering kita dengar dan baca adalah “tinggalkan zona nyaman anda”. Itu kata-kata yang sering diucapkan para motivator, tertulis di buku-buku sukses menjalani hidup atau sejenisnya. Menurut saya itu istilah aneh, seperti melakukan tindakan kurang akal. Bukankah kita mencari zona nyaman kita? Kita mencari posisi nyaman kita? kita sudah mendapatkan kenyamanan, lalu kenapa kita dianjurkan meninggalkan zona nyaman kita, untuk apa?
Ada distorsi dalam penyampaian istilah tersebut, bahasa populis memang perlu, namun penyampaian maksud tentu lebih penting. Ada alur yang tidak rampung dalam istilah “tinggalkan zona nyaman anda”. Maksud kata-kata tersebut sebenarnya adalah bahwa kita sebagai individu diharapkan mampu menjalani kehidupan yang senantiasa lebih baik dan lebih baik lagi. Dalam proses menuju hidup yang lebih baik tersebut kita dianjurkan meninggalkan keadaan kita sebelumnya yang sering disebut dengan istilah “zona nyaman”. Hal yang tidak tergambar dalam istilah tersebut adalah resiko, proses, dan tujuan mengapa seseorang dianjurkan untuk meninggalkan zona nyamannya.

Mudahnya, kita mencari zona yang lebih nyaman, mencari dan terus mencari, tidak sekedar meninggalkan zona nyaman. Biasanya kita akan mengalami saat-saat kurang nyaman untuk mencapai tempat yang lebih nyaman, itu wajar karena sesuatu didapat pastilah dengan kompensasi tertentu. Ada pengorbanan dan perjuangan di dalamnya. "TINGGALKAN ZONA TAK NYAMAN ANDA” atau “CARILAH ZONA YANG LEBIH NYAMAN” , saya rasa istilah tersebut lebih bisa menyampaikan maksud dan tujuan istilah itu sendiri.

Rumah kita kecil, bocor, tidak nyaman, maka tinggalkan! Carilah rumah yang nyaman! Misalnya begitu...Ingat! amankan "zona nyaman" anda, jangan tinggalkan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun