Mohon tunggu...
Muhammad TegarJarosman
Muhammad TegarJarosman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan

Saya memiliki hobi bermain games, dan kadang-kadang saya suka membaca artikel-artikel yang ada di Internet.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Geladi Hominisasi

11 Desember 2022   09:38 Diperbarui: 11 Desember 2022   09:43 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sore itu kudapati notifikasi emailku berbunyi. Ternyata itu adalah notifikasi tentang pelaksanaan geladi Hominisasi yang sudah lama kutunggu-tunggu. Awalnya setelah aku baca bahwa adanya tugas Pra-geladi membuatku menjadi malas untuk mengikuti geladi, apalagi tugasnya menonton video lalu menjawab pertanyaan. Sebenarnya aku suka menonton video, cuma jika untuk menjawab pertanyaan malas sekali rasanya. Setelah beberapa pertimbangan dan dengan semangat yang tiba-tiba muncul akhirnya mulai kucoba untuk mengerjakan tugas tersebut. Setelah kulihat-lihat judul video yang ada, akhirnya kupilih video yang bertema lingkungan, apalagi karena biasanya aku sering menonton video dokumenter tentang flora dan fauna baik dalam Bahasa Indonesia maupun bahasa asing.

Tidak lama setelah aku mengirimkan tugas, email-ku pun berbunyi lagi. Setelah kubuka email tersebut didalamnya terdapat tentang teknis geladi dan juga pembagian kelompok. Aku masuk dalam Kelompok 9 dengan tema "Hari Pohon Sedunia". Awalnya aku mencari-cari di kelompok tersebut apakah ada temanku, tetapi rupanya tidak ada tapi aku tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut, lagipula bukannya mendapat teman baru bukankan lebih baik.

Pada akhirnya hari geladi pun tiba, hari itu tanggal 4 Desember 2022 pukul 08.00 acara geladi pun dimulai. Pagi itu kami dipuji karena ketepatan waktu kami. Pada awal geladi berlangsung, ada sedikit rasa waswas yang terlintas dalam benakku, tetapi perasaan tersebut akhirnya dapat kutepis. Tidak lama setelah pembukaan acara, kami diminta untuk berdinamika dalam kelompok. 

Kami mulai memasuki breakout room pada zoom tersebut sesuai dengan kelompok masing-masing. Awalnya kukira kelompokku akan berdiam-diam karena bertemu orang asing, apalagi geladi saat itu dilaksanakan secara daring. Aku masuk kedalam breakout room sedikit telat dikarenakan masalah jaringan, jika dikira-kira mungkin ada 1 menit lamanya. Saat itu aku berpikir, jika aku masuk dan anggota kelompokku masih berdiam-diam mungkin aku akan mencoba untuk mencairkan suasana. 

Saat masuk aku sedikit kaget karena didalam breakout room tersebut orang-orang sudah berbicara satu sama lain, mulai dari perkuliahan maupun kehidupan pribadi. Setelah asyik memperkenalkan diri dan juga mengobrol satu sama lain, muncul notifikasi bahwa kami akan ditarik ke ruangan utama dalam zoom tersebut dan kami pun baru teringat bahwa kami harus memilih ketua maupun notulen dalam kelompok, dan pada detik-detik terakhir pun kami berhasil memilihnya.

Pada ruangan utama kami diberi pemaparan tentang geladi dan apa yang harus kami lakukan selanjutnya. Pada sesi selanjutnya kami diminta untuk mempresentasikan tema kelompok kami masing-masing dan dituangkan pada karya. Tidak lama setelah pemaparan tersebut kamipun diminta untuk masuk kedalam breakout room masing-masing untuk mulai berdiskusi tentang presentasi tersebut. Awalnya kami bingung untuk menampilkan apa, dan mulai dengan untuk mengerjakan apa saja yang perlu dibahas. 

Lalu entah kenapa terbesit di pikiran kami bahwa puisi menjadi pilihan kami. Aku yang sebelumnya tidak paham cara membuat puisi pada akhirnya paham, tidak hanya dalam membuat puisi tapi dalam berdiskusi kemampuan berpikir cepat, logis serta cara kita menuangkan pikiran-pikiran tersebut dalam suatu tulisan dengan bahasa yang baik dan benar sangat diperlukan. Dengan itupun aku paham jika hal-hal tersebut akan berguna baik dalam perkuliahan maupun dalam dunia kerja bahkan dalam kehidupan sehari-hari. Kami mengerjakan puisi tersebut dengan penuh semangat, tidak lupa ada pembina kami yang memberikan saran tentang karya kami, dan setelah terburu-buru waktu kami pun dapat menyelesaikan puisi tersebut.

Tidak lama setelah penyusunan puisi tersebut kami pun masuk dalam sesi presentasi dimana dari 14 kelompok dibagi dalam beberapa breakout room. Di dalam break out room tersebut, kelompok kami tampil dengan baik dan lancar. Setelahnya kami diminta untuk melakukan voting dan betapa kagetnya aku saat kelompok kami mendapat suara terbanyak dan akan tampil lagi untuk melawan pemenang-pemenang dari breakout room yang lainnya. Kami pun kembali memasuki main room dimana kami akan berkompetisi dengan kelompok lainnya. 

Aku senang saat melihat teman-temanku menjadi pemenang dalam breakout room yang lain. Namun setelah melakukan voting untuk menentukan pemenang, sayangnya kelompok kami menduduki posisi kedua. Tidak lama kemudian penutupan geladi pun berlangsung dan geladi pun selesai. Banyak yang dapat saya pelajari dalam geladi tersebut seperti, saya dapat berinteraksi dengan orang asing yang saya belum kenal sebelumnya, memahami sudut pandang orang lain, mendapat kemampuan baru seperti menyusun puisi, dan meningkatkan kemampuan lain seperti public speaking, berbahasa yang baik, dan berpikir dengan cepat. Dimana hal-hal tersebut pasti akan berguna dalam perkuliahan maupun kehidupan sehari-hari nantinya.


#unpar #geladihominisasi #universitaskatolikparahyangan #ppilph #lifeatunpar


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun