Mohon tunggu...
Jarjis Fadri
Jarjis Fadri Mohon Tunggu... wiraswasta -

Jika Tak Meninggalkan Sesuatu,Untuk Apa Kau Dilahirkan?

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Seorang Bocah yang Akan Membuat Kita Berpikir

3 Agustus 2014   22:11 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:31 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Tersebutlah  seorang ahli suffah* sedang berjalan-jalan di jalanan kota , Saat berjalan matanya tanpa sengaja tertuju kepada seorang anak kecil  yang sedang  termenung sendiri di sudut sebuah taman , dari raut wajahnya terlihat bahwa sang anak  sedang  bersedih , sang ahli suffah berpikir mungkin itu karena anak-anak lain tak mengajaknya bermain bersama, lalu ia pun berjalan ke arah sang anak, sesampai di sana ia bertanya kepada sang anak:

” Nak mengapa engkau bersedih ? Dan mengapa engkau tidak bermain seperti anak-anak lainnya? Lalu sang anak menjawab dengan pertanyaan yang sangat sederhana, layaknya pertanyaan anak kecil biasa yang polos namun sangat tak terduga,,,si anak kecil bertanya kepadanya,, ” wahai paman apakah kita di ciptakan oleh Allah di dunia ini  untuk bermain-main?

Lalu sang anak  melanjutkan jawabannya,”wahai paman, ketika ibuku memasak, aku melihat cara  ia menyalakan api,,, ibuku membakar ranting-ranting kecil terlebih dahulu,,sebelum  ranting  yang besar, ia meletakkan ranting kecil tersebut dibagian paling bawah dari tungku, agar apinya cepat menyala,,,hal itu membuatku bersedih karena aku takut,,,kelak di hari akhir,,aku membayangkan apakah anak kecil sepertiku akan   dibakar terlebih dahulu di banding mereka yang lebih dewasa  dineraka?

Itulah pertanyaan seorang anak kecil yang membuat decak kagum sang ahli suffah, bagaimana seorang anak kecil yang ternyata baru berumur 11 tahun begitu memikirkan nasibnya   di akhirat,,sudahkan kita, memikirkan kelak apa yang akan terjadi pada diri ini  di hari akhir?

Esok masihlah misteri, namun apapun yang akan kita perbuat kemarin maupun hari ini akan sangat berdampak pada diri ini kelak di akhirat, beribadahlah selalu, lakukan yang terbaik,,hindari dosa sekecil apapun,,layaknya sang anak kecil ,,baginya bermain tidak akan mendatangkan manfaat  apapun kelak  di akhirat, walaupun hal tersebut mungkin membuatnya senang, dan sebenarnya bukanlah suatu dosa jikalaupun ia bermain-main,,,akan tetapi ia merenung, bahwa mengapa ia harus melakukannya jika itu hanya sebuah pekerjaan yang sia-sia?

*Ahli Shuffah adalah orang Islam dan dianggap tamu-tamu Islam oleh Nabi saw. Mereka tidak punya tempat tinggal dan tidak punya kerabat di Madinah. Mereka tinggal di halaman masjid Nabawi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun