Mohon tunggu...
Ahmad Suraji
Ahmad Suraji Mohon Tunggu... -

aku hanya laba-laba kecil, yang menenun jejaringku untuk mencoba menangkap semesta makna.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bimbang

10 November 2011   09:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:50 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

senja ini, ia duduk termenung di bibir jendela. sesaat kemudian di buka semua sms dari rendy.

"semua yang mengingatkan tentang dia harus dimusnahkan. maka rasa sakit ini akan sedikit terlupakan." pikirnya. baru tiga minggu ia putus dengan pacarnya, rendy. dengan menyisakan luka hati.

masih ingat, hari itu ia memergoki rendy di kantin kampus suap-suapan es krim sama wanita lain. dihampiri mereka, karena emosi ditampar saja rendy.

"kita putus. aku sudah bosan dengan kamu!" kata rendy saat itu. mendengar ini sakit hatinya.

jarinya lagi menggerakkan tombol navigator untuk menghapus semua sms rendy, tapi saat itu pula bergetar hape isyarat sms baru masuk.

isinya; "hai met sore fita, sudah tiba di rumah? sudah mandi belum?" sms dari uli.

uli teman kuliahnya. yang sebenarnya ia tahu, kalau uli ini diamdiam naksir dirinya. hanya karena saat itu dia ingin menjaga kesetian dengan rendy, ia menjaga jarak dengan uli. dan kini, rendy jelas lelaki berengsek seperti itu.

"sakit karena cinta yang lalu masih membekas. kini datang lagi cinta yang berikutnya. cinta apa yang ditawarkanya: madu atau racun?" gumamnya. hatinya bimbang, haruskah sinyal cinta uli disambut atau...

matanya masih menatap layar hapenya. tanganya ragu, haruskah dibalas smsnya?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun