waktu istirahat itu, dari gudang ia menemukan  koran lama. masih lengkap halamanya, karena distaples.
"koran tanggal berapa?" tanya temanya menghampiri.
"koran tahun 2008, kok."
"hahaha, masih kau baca juga!"
dan pergi berlalu temanya tadi. ia paham temanya tadi cuma suka halaman olah raga, terutama sepak bolanya.
ia tak menghiraukan yang dianggap lucu temanya tadi. karena ia berpikir, koran lama juga sebentuk catatan sejarah. "jas merah: jangan sekali-kali melupakan sejarah." kata bung karno ini selalu diingatnya.
di tempat kerjanya itu, agen jasa pengiriman barang, gaji bulanan dia rp. 650 ribu. jauh dari UMK di kabupatenya yang rp. 850 ribu.
dan di antara teman-teman kerjanya, tidak ada yang tahu kalau di rumah ia banyak membuat kliping dari koran. yang tidak ada yang tahu itu pula diam-diam ia juga seorang penulis. penulis amatiran, begitu ia menjuluki dirinya sendiri.
"dengan menulis aku mencoba mengubah hidupku untuk sedikit lebih baik." ini yang selalu di bathinya.
siang itu, dengan koran lama di tangan ia tenggelam dalam dunianya sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H