Mohon tunggu...
Abdul Karim
Abdul Karim Mohon Tunggu... Relawan - Pegiat Sosial

Kebenaran dan kedamaian adalah dua hati yang terpaut pada simpul kebebasan. Untuk tegakan kebenaran kadang harus korbankan kedamaian, untuk memelihara kedamaian kadang harus mengekang kebabasan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Indonesia Akan Mengalahkan Amerika?

29 April 2017   15:56 Diperbarui: 29 April 2017   16:06 869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Peretasan web operator terbesar Asia Tenggara dari Indonesia baru baru ini menginspirasi banyak hal. Pertama bahwa dunia virtual dengan segenap kekuasaan di dalamnya ternyata merupakan realitas yang tidak lagi maya. Artinya dunia yang seolah tidak nyata itu di dalamnya terdapat sebuah kekuatan yang dapat dipegang oleh siapapun yang mampu memorakporandakan institusi kaliber berat, meskipun hanya didorong oleh rasa iseng dan sedikit rasa kesal.

Sang peretas, harus diakui sangat piawai, karena sasarannya bukan web site ecek-ecek seperti milik KPU yang dulu juga pernah dijebol. Situs yang di-hacked adalah sebuah fire wall yang menurut saya memiliki benteng yang kuat. Tetapi memang tidak ada sistem yang sempurna, pasti ada celah untuk dimasuki. Saya tidak meragukan keseriusan operator GSM itu dalam mengamankan website mereka. Hanya hacker Indonesia memang terkenal jagoan.

Terlepas dari pasal cyber law mana yang akan dijatuhkan kepada pelaku jika suatu saat nanti tertangkap, tetapi kalau kita mau melihat dari sudut pandang yang berbeda, kasus peretasan ini menunjukan bahwa bangsa ini ternyata menyimpan potensi yang dapat diunggulkan (hehe).....

Konon kata orang-orang, salah satu negara di dunia ini yang unggul dalam soal retas-meretas adalah Iran, sehingga negeri para Mullah itu berani menantang Amerika. Dengan kepercayaan diri yang tinggi dan kemampuan cyber war para ahli IT bangsa Persia itu, Amerika berfikir panjang menghadapi Iran.

Indonesia sebenarnya punya asal usul yang hebat. Coba kita lihat sejarah. Imperium Sriwijaya dan Majapahit pernah berkuasa sampai ke Afrika. Bangsa ini bisa membuat mahakarya seperti Candi Borodudur. Kita pernah punya pemimpin hebat seperti Soekarno dan punya Insinyur Habibie yang IQ lebih tinggi daripada Albert Einstein. Kalau pada era IT saat ini muncul ahli-ahli yang canggih, tentu itu tidak aneh.  Lalu mengapa untuk hal yang satu ini tidak kita kembangkan serius. Aselinya bangsa Indonesia memiliki otak-otak yang unggul.

Saat ini dan seterusnya, semua aspek kehidupan di dunia ini tampaknya akan dikaitkan dengan IT, tak terkecuali dunia militer. Pesawat tanpa awak, rudal nuklir, robot-robot tempur, drone pembawa logistik dan sebagainya yang dirancang secara otomatis dengan mengandalkan control melalui jaringan IT sebagaimana yang dilukiskan dalam film Fast & Forious 8, akan menjadi keunggulan kompetitif sebuah bangsa. Maka apabila bangsa ini sudah jauh  ketinggalan dibanding bangsa lain dalam banyak hal, mengapa tidak kita lewati mereka melalui keunggulan para peretas.

Mungkin dengan cara itu, Imperium Nusantara ini akan meraih kembali kedigjayaannya. Karena sudah bosan didikte oleh asing. Ini sebuah utopia dan dunia akan menganggap itu illegal, tetapi tak mustahil akan menjadi nyata. Bukankah bangsa-bangsa di dunia ini selalu saling menindas?

Happy long week end

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun