Ramadan tahun itu pada suatu malam yang diwarnai gerimis dan juga udara dingin, aku merasa hatiku dipenuhi oleh kehangatan dan kebermaknaan saat berpartisipasi dalam acara bakti sosial membantu di sebuah yayasan. Langit yang mendung tidak mampu meredam semangatku untuk berkeliling kota, membeli sejumlah barang untuk paket lebaran yang akan disalurkan kepada anak-anak dhuafa. Meskipun tetesan hujan turut serta membasahi jalanan, namun rasa bahagia dan keinginan untuk berbagi tetap membara di dalam diriku.
Saat itu, arah roda motorku menggelinding dengan mantap di tengah balutan malam yang sepi. Cahaya lampu jalan yang redup menjadi penuntun bagiku, membimbing langkahku menuju toko-toko yang masih buka di malam itu. Setiap putaran roda dan langkah yang kutapaki terasa begitu bermakna, karena aku tahu setiap barang yang kupilih akan menjadi bagian dari kebahagiaan anak-anak dhuafa di hari lebaran nanti.
Dengan hati penuh harap, aku memilih beragam barang yang akan menjadi isi paket lebaran. Mulai dari bahan makanan, pakaian, perlengkapan sekolah, hingga mainan untuk menghiasi senyum ceria mereka di hari yang istimewa. Setiap pembelian yang kulakukan terasa begitu berharga, seolah setiap barang yang kubeli memiliki kekuatan untuk membawa kebahagiaan kepada anak-anak yang membutuhkan.
Meskipun gerimis yang semakin deras turun, namun hatiku dipenuhi oleh kehangatan dan kebersamaan. Setiap tetes hujan seakan menjadi berkah, mengingatkanku akan betapa beruntungnya aku bisa berbagi dengan sesama. Suasana malam yang hening dan penuh makna membuatku semakin yakin bahwa kebahagiaan sejati terletak pada kemampuan untuk berbagi dan peduli terhadap sesama.
Saat aku kembali ke yayasan dengan sejumlah barang bawaan yang penuh dengan paket lebaran, rasa haru dan kebahagiaan menyelimuti hatiku. Melihat senyum bahagia dari para relawan dan staf yayasan saat menerima sumbangan dari aku dan beberapa temanku, membuat semua lelah dan kedinginan yang kurasakan seketika sirna. Kebahagiaan yang kurasakan saat itu tidak tergantikan oleh apapun, karena memberikan kepada orang lain membawa kepuasan yang tiada tara.
di bawah naungan malam dan curahan gerimis di waktu itu, aku belajar bahwa kebahagiaan sejati terletak pada kemampuan untuk memberi dan peduli terhadap sesama. Meskipun cuaca tidak selalu bersahabat, namun kehangatan dan kebaikan hati yang kita curahkan kepada orang lain akan selalu membawa kebahagiaan yang tiada terkira. Dan pada akhirnya, aku menyadari bahwa kebermaknaan hidup kita terletak pada seberapa besar kita mampu memberi dan peduli kepada sesama.
Dengan penuh harap dan kebahagiaan, aku berjanji akan terus berusaha berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang membantu mereka yang membutuhkan. Karena setiap langkah kecil yang kita lakukan untuk orang lain, akan menjadi sinar terang bagi kehidupan mereka. Semoga kebaikan yang kita tanam hari ini, akan berbuah kebahagiaan dan keberkahan di masa depan.
.
silahkan mampir ke artikel saya lainnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H