Menikmati hari dalam tubuh capung besi.
menebar ketakutan untuk sang pesakitan.
memeras tuntas tersisakan ampas.
si tikus berdasi tak tersentuh regulasi.
genggam kuasanya menggurita meraja lela.
dari sudut penjara sampai pojok istana.
hingga ia lupa bila dunia ada batasnya.
si tikus berdasi terantuk titik kulminasi.
tikus-tikus yang tersisih menjadi makin risih.
belati dan parang menerjang dari belakang.
kini tikus berdasi terancam bui.
ia merajuk seolah makhluk paling terpuruk.
mempertanyakan nurani minta dikasihani.
suatu permintaan tabu tanpa ada rasa malu.
dari sepercik etik yang lapuk membusuk.
baca juga"
puisi Memperbincangkan evaluasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H