Mohon tunggu...
Zahra El Fajr
Zahra El Fajr Mohon Tunggu... Penulis - a melancholist

Teacher | Fiksiana Enthusiast | Membaca puisi di Podcast Konstelasi Puisi (https://spoti.fi/2WZw7oQ) | Instagram/Twitter : zahraelfajr | e-mail: zahraelfajr@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pada Kebun Bunga di Kedalaman Kalbu

12 November 2019   15:19 Diperbarui: 31 Maret 2020   01:31 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustration by nabihaiderali

Bertanahkan cermin, berlangitkan samudera biru yang cemerlang
Semerbak, dari raja segala bunga menyeruak dengan merdu, membuai indera penciuman
Tetapi tak semua hidung dapat menemukan jati diri wewangian tersebut

Selimut kegelapan, dimensi ini.
Maka menjadilah laron,
yang bermantrakan takhollaku bi akhlakillah,
Memburu kekasih Tuhan, manusia pilihan yang disucikan, Al-Musthafa menjajakan cahaya.

Merapalkan shalawat,
Kuharapkan kehadiranmu serta
Kendati kebun bunga dalam cermin ini tak pernah menjadi layak,
Sebab sekadar hidup dari setetes elixir
Yang tak pernah merupa bentuk, merupa fisik
Hanya bisa dikonversi menjadi forma lain,
Menjadi kenduri atas hari kelahiranmu, dan menjadi turut berduka atas apa yang kau ratapi.

Setiap fajar, setiap tirai senja, setiap awan dan setiap pohon bersujud seraya jalanmu,
Tak pernah ada sesiapa yang mampu, melantunkan citramu sebaik-baiknya
Meskipun syair Cak Nun "Muhammadkan hamba, ya Rabbi"
Sesungguhnya tak ada, ruh dambaan selain engkau ya Rasulullah
Seribu taman bunga, satu jumlahnya

Labbaika yaa Rasulullah,
Allahumma shalli 'ala Sayyidina Muhammad wa Ali Sayyidina Muhammad

Mawlidur Rasul Saw 1441 H, Zahra El-Fajr

(Dipost lebih dahulu di laman tumblr pribadi, jeda-fana.tumblr.com)

Kunjungi juga puisi lainnya:
Alasan 
Potret II
Mata Bintang 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun