KOMPASIANA, BLITAR - Ratusan Guru Tidak Tetap (GTT) Kabupaten Blita, Jawa Timur kembali melakukan aksi unjuk-rasa di depan kantor Dinas Pendidikan Daerah Kabupaten Blitar. Kedatangan mereka menuntut agar ratusan guru K-2 yang lolos seleksi CPNS kemarin dibatalkan. Karena dinilai ratusan guru K-2 yang lolos CPNS penuh rekayasa dan manipulative.
Dikatakan Mohamad Trianto, koordinator aksi, pemberkasan honorer K-2 yang lolos seleksi harus segera dibatalkan, karena dari sekitar 518 honorer yang lolos terdapat sedikitnya 429 honorer yang bermasalah. Pihaknya menuntut, agar Dikda Kabupaten Blitar membongkar manipulasi data K-2, bongkar KKN di lingkup Pemkab Blitar dan menangkap oknum pegawai Dikdas yang terlibat KKN.
Dalam orasinya, Trianto juga menuntut agar pihak Dinas Pendidikan Daerah Kabupaten Blitar segera membayarkan honor sekitar 1025 orang honorer K-2 yang belum dibayar selama 4 bulan.
“Untuk mengatasi permasalah tersebut, lakukan dulu verifikasi ulang terhadap honorer yang lolos dengan metode validasi yang rasional, obyektif, dan berkuatan hukum,” tegas Trianto
Dalam aksi tersebut massa juga membawa manipulasi data ratusan GTT dan PTT yang lolos seleksi CPNS namun fiktif. Dari total 518 yang lolos test CPNS, 429 GTT dan PTT ternyata fiktif. Seperti nomor SK sama, namun namanya berbeda.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Daerah Kabupaten Blitar, Totok Subandono saat menerima perwakilan massa GTT di halaman kantornya mengatakan, pihaknya berjanji akan segera melakukan investigasi terkait pengaduan dan temuan dari massa pendemo. (FJR)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H