Mohon tunggu...
OPA JAPPY
OPA JAPPY Mohon Tunggu... profesional -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Acount Baru http://www.kompasiana.com/opajappy

Selanjutnya

Tutup

Catatan

[Ramadhan Damai] Yang Tak Puasa Menghormati Yang Puasa - Yang Puasa Menghormati Yang Tak Puasa

8 Juli 2013   20:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:50 912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kali ini, tahun ini, (kembali) Kementeraian Agama bersama Ormas-ormas Isalam menetapkan 1 Ramadhan 1434 atau awal Ramadhan di Nusantara pada Rabu, 10 Juli 1434 H, [lihat kolom komentar].

Sementara itu, PP Muhamadyah, telah mengeluarkan Maklumat tertanggal 23 Mei 2013, yang menetapkan 1 Ramadhan 1434 H, pada tanggal 9 Juli 2013.

1373289340646656204
1373289340646656204

Jadi, kembali terjadi perbedaan, Muhammadiyah melakukan Ibadah Puasa lebih awal dari yang ditetapkan pemerintah; dan mungkin selain Mummadiyah, masih ada kelompok-kelompok lainnya.

Lalu, bagaimana dengan kami-kami dan kita-kita yang tidak puasa!? Tentu saja kata bakunya adalah menghormati-menghargai mereka yang puasa. Lalu, apa bentuk-bentuk atau contoh kongkrit dari menghargai dan menghormati mereka yang puasa tersebut!? Hmmmm, ... hal-hal itu yang perlu dicari dan dipahami bersama, karena jika masing-masing orang mempunyai pengertian sendiri-sendiri, maka bisa ramai keadaannya.

Sama halnya dengan sikap dari yang berpuasa terhadap mereka yang tak berpuasa; kata-kata bakunya pun sama, yaitu "yang berpuasa" menghormat-menghargai "mereka yang tak berpuasa;"

Lho, ko' gitu ...!? ya memang harus begitu, karena yang terjadi adalah saling menghormati dan menghargai. Jadi, tidak ada satu pihak menuntut dari yang lain, sementara ia, yang menuntut itu, tak mau melakukan seperti yang ia pinta dan tuntut dari orang lain. Mereka yang berpuasa, tak mungkin berkata, "Saya puasa, oleh sebab itu, semua orang harus tahu bahwa saya puasa; jadi harus menghormati saya yang sementara puasa; jika kamu tidak menghormat-menghargai, maka ... ... ;" jadi yang dibutuhkan adalah kepekaan terhadap yang tidak berpuasa dan berpuasa; sama-sama tahu menempatkan diri.

Jika terjadi hal yang seimbang, sama, kesetaraan, dan saling-saling yang lain, maka tentu saja, akan mampu meniadakan gesekan-gesakan yang sebetulnya tak perlu muncul ke permukaan atau berujung konflik, kekerasan, paksaan, dan lain sebagainya.

So ...

Untuk teman-rekan-sudulur-soderek-konco-brother-sister-basodara-batur yang sementara jalankan Ibadah Puasa, diriku dan keluarga ucapkan "Selamat Jalankan Ibadah Puasa"  ... lakukan semuanya itu dengan kesungguhan, karena IA, Sang Maha Kuasa,  yang menilai baik dan benarnya ibadah kita, serta memberi pahala serta mahkota sesuai kehendak-Nya.

13732880131480089263
13732880131480089263

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun