Mohon tunggu...
OPA JAPPY
OPA JAPPY Mohon Tunggu... profesional -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Acount Baru http://www.kompasiana.com/opajappy

Selanjutnya

Tutup

Politik

Rakyat Membutuhkan Ketegasan, Bukan Keluhan dan Prihatin dari Presiden

26 Maret 2013   03:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:12 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1364219577330177685

Di hadapan Putra-Putri Purnawirawan TNI-Polri Indonesia (FKPPI), ~lihat KOMENTAR PERTAMA~ Presiden RI menyampaikan keprihantinnya terhadap aksi-aksi anarkhis yang terjadi Nusantara. Presiden yang juga seorang menantu Jenderal Ternama dari RI, menyampaikan rasa prihatin terhadap sikon berbangsa dan bernegara. Menurut KBBI, prihatin adalah bersedih hati, waswas, bimbang (karena usahanya gagal, mendapat kesulitan, mengingat akan nasibnya, dsb); dan selanjutnya,  keprihatinan , yaitu kesedihan yang mendalam

Prihatin dan keprihatinan tersebut, memang sangat beralasan, karena marak penyelesaian masalah dengan cara kekerasan, brutal, rusuh, bahkan dengan bahasa pedang, dan bacok serta penggal kepala.

Agaknya, tidak sedikit rakyat di negeri ini (yang katanya bangsa beragama dan beradab) telah berubah diri. Mereka yang telah menjadi bagian dari bangsa yang tak beragama dan biadab. Sehingga pola-pola biadab tersebut, digunakan dalam/di tengah tengah hidup dan kehidupan sosial.

Lalu, di mana letak peran dan peranan kepemimpinan bangsa - politik serta teladan tokoh agama!? Agaknya mereka semakin jauh dari yang diharapkan. Mereka lebih suka bermain di ranah yang bisa menambah kekayaan (materi) daripada perbaikan moral.

Termasuk, (yang seharusnya menjadi) pusat kekuasaan, yaitu Ayah adan Abang ku Sang Presideng RI.  Abang SBY, saya mau katakan bahwa, rakyat tidak butuh prihatin dan keprihatinan, tetapi tindakan tegas - tindakan tegas - dan tindakan tegas.

TEGAS menghukum koruptor; tegas bubarkan ormas model FPI, HIZBUT TAHRIR, JAT, FUI dan sejenisnya; yang terang-terangan merongrong NKRI dengan menolak pilar-pilar berbangsa dan bernegara.

Rakyat butuh tegas dan ketegasan Pak Presiden, ketika meniadakan sentimen SARA; rakyat butuh pemerintah melindungi minoritas, sehingga tak ada penyingkiran dan penindasan (bahkan pembunuhan) terhadap mereka.

Sudah sangat banyak rakyat menangis, dan jangan lagi memperlihatkan prihatin (dan kesedihan) serta air mata  kepada mereka; rakyat telah mengeluarkan air mata akibat Presiden tak bertindak tegas serta tak ada ketegasan.

Sia-sia lah ribuan, bahkan jutaan kata prihatin dan keprihatinan dari Presiden; tetapi cukup  hanya bertindak tegas dan penuh ketegasan,  maka banyak hal terselesaikan. Tindakan nyata yang tegas dan ketegasan,  lebih penting daripada jutaan kata-kata prihatin dan keprihatinan. [caption id="attachment_244133" align="aligncenter" width="542" caption="koleksi Indonesia Hari Ini Dalam Kata-kata/"][/caption]

KILK dan BACA PENDAPAT RAKYAT TENTANG FOTO DI ATAS

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun