Mohon tunggu...
OPA JAPPY
OPA JAPPY Mohon Tunggu... profesional -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Acount Baru http://www.kompasiana.com/opajappy

Selanjutnya

Tutup

Catatan

MENGAPA ADA MALAIKAT DI SITU!?

19 Desember 2011   02:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:05 806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1334286999620858942

Rangkaian huruf-huruf M A L A I K A T, Ibrani מלאך = malakh; Ingris, Angel; Yunani,Angelos; langsung banyak orang berimajinasi - berpikir tentang sosok wanita cantik, feminim [yang kecil sampai besar, dan sulit menemukan gambaran malaikat berjenis maskulin], bersayap, penuh dengan senyum keteduhan, siap melindungi dan bahkan menenangkan siapa pun. Dan jika, terlihat gambar malaikat yang memeluk seseorang, maka orang bisa berimajinasi bahwa seandainya dirinya lah yang ada dalam dekapan Sang Malaikat tersebut, dan berpikir pasti menyenangkan dan menyegarkan.

MALAIKAT [ini dalam bahasa Indonesia, bahasa-bahasa bangsa, suku, sub-suku tentu memiliki ungkapan yang menyatakan makna yang sama], rangkaian huruf yang mewakili sosok yang imajiner atau real!?

Kitab-kitab Suci Agama Samawi, menyatakan bahwa MALAIKAT itu ada, dan sebagai bagian dari makhluk-makhluk Ilahi dari wilayah Ilahi serta ada di sekitar Sang Ilahi. Ia ada di tempat itu atau di sana karena kehendak dan diciptakan oleh Sang Pencipta. Dan dengan penggambaran seperti itu, maka MALAIKAT pun seringkali disebut sebagai malaikat TUHAN, malaikat Allah, penjaga, bala tentara surga, dan bahkan ada sebutan lain yang menakutkan yaitu MALAIKAT MAUT - MALAIKAT PENCABUT NYAWA. Dan hebatnyanya lagi, Sang pencabut nyawa ini, "juga merupakan utusan Sang Khalik" untuk mengambil nyawa manusia; dan hanya sedikit orang yang mengamini bahwa Si Malaikat Pencabut Nyawa datangnya dari bukan Sang Khalik.

Jadi, MALAIKAT itu, real atau imajiner!? Bisa jadi, ia ada dalam imajinasi umat beragama dan juga real dalam pikiran mereka, [dan di sini tak bisa menjelaskan lagi bagaimana modelnya sesuatu yang imajiner tapi real dalam pikiran dan seakan ada serta nyata].

KINI, sikon kekinian, di sekitar kita, pada banyak tempat serta di mana-mana, hampir di semua

negara dan bangsa; mereka yang Kristen - Katolik, maupun tidak berada dalam/pada Nuansa Desember - Nuansa Malaikat. Sosok Sang Malaikat beterbangan di langit-langit, bergantungan di pohon, bergoyang-goyang di ketinggian, berdiri di pintu mall - hotel - pujasera, food court, rest house, dan seterusnya; dan utamanya Sang Malaikat ada di/dalam wilayah - ruang-ruang chapel serta gedung gereja. Di tempat-tempat itu, Malaikat pun sama, Sang Imajiner itu menjadi real dalam hiasan, assesoris, gambar, hiasan, patung, manik-manik, dan seterusnya.

Dan lihat lah [sekali lagi dengan kemampuan melakukan yang imajiner  menjadi real], Sang Malaikat ada di sekitar kandang tempat kelahiran Yesus sambil melihat ke arah Sang Bayi tersebut. Wooouw luar biasa, padahal realnya, tak ada rekaman peristiwa seperti itu yang pernah terjadi. Namun, tak ada yang protes; malah orang akan protes, jika semua yang berhubungan dengan Nuansa Desember tanpa Sosok Malaikat.

MALAIKAT, makhluk dari wilayah Ilahi, bisa real di pikiran, di kebun, taman, bisa ada juga di antara buah dada, gedung-tempat ibadah, telinga, pohon, pinggir jalan, tempat sampah, atau bisa saja di jamban; ia juga bisa real di sekitar Orang Suci dan disucikan, ia pun bisa bersama penjahat, perampok, pelacur, gigolo, koruptor, teroris, dan seterusnya.

MALAIKAT, makhluk yang serba bisa dan mau serta ada bersama siapa pun dan di mana pun, tergantung yang mau merealkan yang imajiner tersebut.

LALU, mengapa ia ada di situ atau bisa seperti itu!? [Lepas dari alasan-alasan keagamaan dan kata kitab-kitab suci], maka jawaban pendeknya adalah karena manusialah yang berpikir-berimajinasi bahwa Malaikat itu ada, sehingga terserah manusia mau menempatkannya sebagai apa dan di mana.

Manusia dengan struktur kemasyarakatan yang berpusat pada satu pusat kekuasaan, juga membayangkan bahwa di/pada wilayah Surgawi juga seperti itu. Sehingga dengan kemampuan imajinernya, mereka merealkan [dalam cerita dan ajaran, padahal yang bertutur itu belum pernah pulang-pergi surga] bahwa Sang PUSAT KUASA SURGAWI didampingi oleh makhluk-makhluk sorgawi, yaitu Malaikat; malaikat adalah abdi dan pesuruh-Nya; ia harus patuh - taat - setia ke/pada kehendak dan perintah Sang Pusat Kuasa Surgawi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun