Mohon tunggu...
OPA JAPPY
OPA JAPPY Mohon Tunggu... profesional -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Acount Baru http://www.kompasiana.com/opajappy

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fungsi Seks Dalam Perkawinan

8 Januari 2012   02:17 Diperbarui: 4 April 2017   16:53 1275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13259911981723512016
13259911981723512016
Seks dan seksualitas seringkali merupakan sesuatu yang mudah dan biasa, tetapi bagi beberapa orang (ataupun kelompok masyarakat tertentu) adalah hal tabu dan terlarang. Konsep dualistis ini menjadikan sikap dan pandangan terhadap perilaku seks dan seksuaslitaspun menjadi berbeda.

Ada orang yang menganggap seks dan seksualitas tidak perlu dibahas, karena manusia akan memahaminya berdasarkan dorongan naluri seksual dalam dirinya. Tetapi ada juga ingin mengetahui seluk beluknya dengan baik dan benar sehingga mempunyai penilaian yang tidak keliru tentang seks dan seksulitas.

Dengan demikian, seks menjadi sesuatu yang mudah, tetapi sekaligus sering merupakan permasalahan mencolok serta cukup kompleks. Kompleksitas tersebut terjadi karena menyangkut hubungan intim suami-istri, serta pemahaman dan penghayatan seks bagi anak-anak dalam tumbuh kembangnya.

Seks merupakan energi psikis yang menghantar manusia melakukan tindakan yang bersifat seksual dalam bentuk persetubuhan/coitus, baik dengan tujuan reproduksi maupun tidak, serta disertai dengan suatu penghayatan yang menyenangkan.

Atas dasar itu, maka setiap individu (manusia) laki-laki dan perempuan yang telah dewasa dan normal berusaha untuk mendapat pengalaman yang menyenangkan tersebut melalui perkawinan atau pernikahan.

Oleh sebab itu, semakin tinggi kesadaran manusia melalui pendewasaan dan pendidikan, mereka berusaha memperoleh dan mencapai kehidupan seks yang sehat. Kenyataan tersebut menjadikan WHO, atau World Health Organization merumuskan bahwa kehidupan seks yang sehat adalah suatu integritas dari kehidupan manusia sebagai manusia yang berjenis kelamin, meliputi seluruh aspek kehidupan, fisik, psikis, dan sosial.

Dalam konteks kekinian, perkembangan masyarakat yang sejajar dengan perubahan global, seks tidak lagi terbatas pada hubungan intim, persetubuhan (coitus) antara laki-laki dan perempuan atau. Tetapi juga menyangkut seksualitas, dalam arti segala sesuatu yang berhubungan dengan perbedaan dan persamaan gender (semua aspek kemanusiaan manusia laki-laki dan perempuan) serta dipengaruhi oleh psiko-sosial, latar belakang budaya, pendidikan, agama, dan kepribadian masing-masing individu, dan lain-lain.

Seks dan seksualitas juga menyangkut penggunaan alat-alat kontrasepsi, perceraian, seks pra-nikah dan di luar nikah, aborsi, pornografi, hidup bersama tanpa nikah, penyimpangan seksual, aspek-aspek dalam persetubuhan, dan lain-lain, termasuk di dalamnya penyalahgunaan seks dan seksualitas, serta upaya pendidikan seks kepada anak-anak.

FUNGSI SEKS DALAM PERKAWINAN

Pada suami-isteri, fungsi seks bukan hanya waktu untuk mengetahui dan memahami secara biologis "cara kerja" dari organ reproduksi kedua belah pihak, melainkan "suasana" yang terjadi sekitar atau seputar pra-selama-dan pasca hubungan seks antara suami-isteri. Hal ini berarti penekanan utamanya pada aspek-aspek psikhologis di sekitar hubungan intim antara suami-isteri yang hanya bisa dirasakan oleh keduanya. Seks dalam Perkawinan merupakan anugerah Tuhan, wajar, indah, sakral, dan untuk dinikmati bersama hanya oleh dan bagi suami istri; dan merupakan bagian dari keutuhan dan kesatuan suami-istri.
Keutuhan hidup dan kehidupan manusia laki-laki dan perempuan tersebut menyangkut seluruh aspek psikis dan fisiknya, serta hidup dan kehidupannya. Salah satu aspek yang terkandung dalam keutuhan manusia tersebut adalah nafsu (tepatnya naluri) seksual. Naluri bukan untuk menyiksa laki-laki dan perempuan, tetapi agar mereka mendapatkan kenikmatan dan kepuasaan. Manusia telah dirancang dengan begitu indah serta utuh sehingga mempunyai daya tarik dan kenikmatan jasmaniah; dan juga, hubungan intim mampu melepaskan ketegangan biologis; serta sekaligus yang menunjukkan bahwa suami atau isteri secara total menerima pasangannya, dan menyatakan (dengan bahasa tubuh yang romantis) kesediaannya untuk saling bergantung satu sama lain. Secara umum dan ringkas fungsi seks dalam perkawinan -tanpa menurut urutan pentingnya- menyangkut berbagai aspek, antara lain:
  • puncak asmara atau klimaks kemesraan antar suami istweri
  • ungkapan cinta dan kasih sayang
  • prokreasi atau untuk mendapat keturunan
  • mendapat kesenangan - relaksasi - rekreasi
  • menghilangkan kepenatan, stres, bahkan sebagai obat jika susah tidur
  • dll, sesuai pengalaman anda
MAKNA PERSETUBUHAN

SUAMI

ISTERI

Sebagai salah satu bentuk dari ungkapan kasih sayang dan kemesraan kepada isteri

Sebagai salah satu bentuk dari ungkapan kasih sayang dan kemesraan kepada suami

Untuk memperoleh keturunan dari isteri

Untuk meperoleh keturunan dari suami

Mempunyai dorongan seks yang kuat, sehingga Coitus merupakan cara memuakan dorongan seks atau mendapat pemuasan seksual, sekaligus memuaskan isterinya

Sebagai ungkapan perasaan bahwa dirinya adalah perempuan sejati, melengkapi fungsi lainnya dan hanya dirinyalah partner seksual bagi suaminya

Sebagai ekspersi jati diri sebagi laki-laki sejati, sehingga kegagalan coitus menandakan kegagalan hidupnya

Merupakan tanda kepastian bahwa dirinya dikasihi suami. Bukti bahwa dirinya mempunyai daya tarik erotis bagi suami

Mendorong suami untuk lebih mengasihi isteri. Keinginan/dorongan seks hanya dapat disalurkan melalui ejakulasi/ orgasme

Memuaskan dorongan dan keinginan seks, sehingga berusaha sedapat mungkin mencapai orgasme

Mengurangi friski dalam rumah tangga

Membuat sistem saraf berelaksasi

Memberikan pengalaman hidup yang paling menyenangkan

Merupakan pengalaman yang paling indah dalam hidupnya

JAPPY PELLOKILA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun