“Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik”
Salah satu aspek terpenting pada rentang hidup dan kehidupan manusia adalah pergaulan sosial. Pergaulan (menyangkut, kenal dan kenalan, kawan, teman, dan sahabat atau persahabatan) dapat terjadi pada setiap waktu dan semua tempat, serta dengan semua pihak; juga sesuai dengan sikon kemanusian serta profesi masing-masing.
Persahabatan yang baik, ada ikatan kasih persahabatan, mempunyai ciri-ciri, antara lain, melintasi batas-batas SARA; adanya kesetiaan; kebersamaan; dan keterbukaan serta kejujuran. Pada umumnya, persahabatan yang baik selalu menghantar pada suasana penuh kedamaian dan kesejahteraan. Mungkin, bisa terjadi perbedaan (karena berbagai alasan) dalam persahabatan, namun biasanya membawa pada perbaikan atau kearah yang lebih baik. [caption id="attachment_187117" align="alignright" width="300" caption="setara institute"]
[/caption] Berdasar survey setara institute, dalam/ketika membangun pertemanan - persahabatan, perbedaan agama bukan halangan bagi pertemanan. Dengan kata lain, kesamaan agama bukan merupakan pertimbangan utama. Dan memang, (berdasar pengalaman dan pengamatan pribadi serta teman-teman seprofesi dan se lingkungan tempat tinggal) kenyataannya terjadi seperti itu, paling tidak, di lingkungan kampus, sekolah, atau pun bidang pekerjaan.1339336547580380850Mudah-mudahan, model hubungan sosial pada ranah persahabatan yang menembus tembok-tembok perbedaan sara tersebut, bisa langgeng atau bertahan lama. Hal tersebut, bisa saja terjadi, jika agama dan perbedaan agama dijadikan pertimbangan utama ketika membangun hubungan dengan orang lain. Jika itu terjadi, maka akan sering mendengar kata-kata bersifat sentimen sara; misalnya, jangan bergaul dengan dia, dia khan Kristen, Islam, Hindu, Budha, Khon Hu Cu, dan seterusnya; atau ngapain juga ku berteman dia yang tak sealiran dan se agama denga ku .... dan kata-kata sejenis lainnya. Atau jangan sampai terjadi, tiba-tiba sahabat - teman (kita) memutuskan persahabatan - pertemanan, gara-gara ia menjadi member organisasi keagamaan radikal, kemudian mengkafirkan semua yang berbeda dengan dirinya. Jika itu terjadi, maka lebih baik kita ikuti nasehat orang-orang berhikmat bahwa, “Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.”
1338527815194645416
Abbah Jappy P
link terkait Persahabatan yang buruk
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H