Hampir semua orang paham betul tentang apa yang di sebut X Factor atau Faktor X. Faktor X merupakan sesuatu (abstrak ataupun kongkrit) yang bisa dan menentukan adanya keputusan yang diambil oleh seseorang atau pun kelompok.
Katakanlah, seseorang (atau kelompok), pada awalnya tidak memilih (termasuk tak mempunyai keputusan untuk memilih) sesuatu, namun karena ada Faktor X, maka ia pun melakukan perubahan, kemudian mengambil keputusan untuk memilih, dan menentukan, dan lain sebagainya.
Faktor X bisa berupa sejumlah barang, benda, uang, pengaruh, dan kedekatan, usia, pendidikan, kaya-miskin, bahkan unsur suku, antar-golongan, ras, agama. Faktor X bisa terjadi pada semua sisi dan bidang hidup serta kehidupan, termasuk ruang POLITIK - Kuasa - Kekuasaan. Faktor X bisa juga menjadi faktor penentu yang irasional dan di luar logika normal; dan sekaligus tak terhalangi dan tiada terbantahkan.
Pada bidang POLITIK (termasuk kebijakan pada politik yang dilakukan oleh pemegang kuasa-kekuasaan politik), diakui ataupun tidak, ada Faktor X yang ikut menentukan. Namun, jika untuk membuktikannya dengan pasti, tentu saja hanya bertemu dengan bukti-bukti yang kelabu.
Apa hubungannya dengan Joko Widodo!?
Ok lah, silahkan anda simak sedikit hasil omong-omong yang di muat pada kompas.com, (copas lengkap ada di kolom komentar). Anda sudah baca copas tersebut!? Untuk sementara, kita aminkan tulisan tersebut; dan mengakui bahwaJoko Widodo sangat populer calon presiden periode 2014-2019; bahkan ia mengalahkan banyak tokoh-tokoh Nasional (dan telah tua) lainnya.
Dan semuanya itu, ditambah dengan hal-hal lain (yang mungkin saja tak diketahui publik), telah tumpuk menumpuk menjadikan Jokowi sebagai X Factor. Sebagai Faktor X, Jokowi bisa menjadi unsur penentu kemenangan (dan kekalahan) seseorang ketika ia mencalonkan diri sebagai Presiden RI pada tahun 2014.
Mungkin juga itulah yang menjadi peyebab, " .... popularitas Jokowi (akan) dimanfaatkan oleh tokoh lain; seebab, bersanding dengan Jokowi dianggap mampu mendongkrak popularitasnya. Akan tetap di balik itu, ada juga pernyataan (yang datang dari hasil amatan) bahwa, "... popularitas Jokowi hanya bersifat pendek dan tak ada dasar kuat yang dapat membenarkan seorang tokoh mendompleng popularitas tersebut, .... " (selanjutnya baca ulang di kolom komentar).
Dengan demikian, ada benarnya juga jika banya politisi melihat Jokowi sebaga Faktor X, sehingga mereka (dengan kekuatan Parpolnya masing-masing) beupaya meraih Jokowi ke dalam lingkaran mereka; dengan tujuan sebagai Faktox X, Jokowi bisa membawa mereka menjadi RI 1.1375088032237595091Upaya menarik Jokowi tersebut telah datang dari Partai Demokrat, Gerindra, dan Partai Kebangkitan Bangsa; bahkan Ketua Dewan Syuro Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra pun mengakui bahwa pernah berbicara dengan Jokowi dalam rangka menuju RI 1 dan RI 2; entah siapa yang akan menjadi kandidat RI 1 dan siapa pula yang jadi calon RI 2, hanya Yusril dan Jokowi yang tahu.
So, ... kita menanti dan lihat ramai-ramainya mereka yang akan (dan mau) calonkan diri sebagai RI 1 dan RI 2, toh nanti pada saatnya, akan mengkristal pada sedikit orang. Dan yang lainnya akan terbenam termakan gelombang politik Indonesia yang cukup sulit terbaca karena penuh dengan aneka macam Faktor X sehingga cenderung berwarna ketidakpastian.
1375088032237595091
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H