[caption id="attachment_254622" align="aligncenter" width="532" caption="appealofconscience.org/"][/caption]Berdasar data-data yang ada pada appealofconscience.org/, bahwa pemebrian World Statesmen Award diberikan sejak tahun 1997, kemudian mandeg; dan dilanjutkan pada tahun 2000. Ada sejumlah kriteria (yang dikumpulkan berdasar informasi dari perwakilan atau orang yang akan menerimannya);
Berikut ini adalah orang-orang atau tokoh-tokoh terkenal yang pernah menerima World Statesman Award dari Appeal of Conscience Foundation.
1368858013134136029813688580697133368231368858115556244694
1368858215106732692913688581734056426951368858312150344609413688583581197925147136885841366578381136885847325285326113688585502044613311136885859821155422451368858671558899159136885874910838969921368858816958248004SELANJUTNYA
Sebelumnya ada pertemuan antara Appeal of Conscience Foundation dengan delegasi (dari Indoenesia, tidak disebutkan siapa-siapa pejabat Indonesia yang bertamu di kantor Yayasan tersebut). Menurut rilis Appeal of Conscience Foundation, bahwa pada Feb 4, 2013 – New York, NY: ACF delegation hosted an Indonesia delegation. Rabbi Schneier was joined by David Schneider, Andrew Scharf, John Ellis, Antonio Garcia, Rabbi Benjamin Goldschmidt and Amy Roses. The visitors were invited to the United States under the auspices of the Department of State’s International Visitor Leadership Program, (sumber: appealofconscience.org).Maka berdasar negoisasi dan banyak pertimbangan maka Appeal of Conscience Foundation memutuskan bahwa penerima
World Statesman Award tahun 2013
adalah
13688588991360784675Award tersebut diberikan kepada Presiden Republik Indonesia karena berhasil
Membiarkan adanya kerusuhan, kekerasan, konflik akibat sentimen SARA; juga keberhasilan dalam ketidakmampuan pemerintah melindungi minoritas, sehingga terjadi penyingkiran dan penindasan (bahkan pembunuhan) terhadap mereka.
Membiarkan adanya kekerasan atas nama agama, dan terulang atau berulang-ulang terjadi
Melakukan pembiaran dan membiarkan sangat banyak rakyat menangis, dan jangan lagi memperlihatkan prihatin (dan kesedihan) serta air mata kepada mereka; rakyat telah mengeluarkan air mata akibat Presiden tak bertindak tegas serta tak ada ketegasan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!