Mohon tunggu...
OPA JAPPY
OPA JAPPY Mohon Tunggu... profesional -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Acount Baru http://www.kompasiana.com/opajappy

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penyebutan "Nama yang Ilahi" pada Agama Kristen di Indonesia

20 Desember 2010   06:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:34 1102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada bangsa-bangsa berbahasa Semitik El, artinya Yang kuat dan Maha kuasa; El merupakan Ilah pribadi dan komunitas, berbeda dengan ilah-ilah lain. El mempunyai ikatan erat dengan yang menyembah-Nya. Sehingga, jika seseorang menyembah El, maka ia dilarang menyembah ilah-ilah lain. Sehingga, mudah dipahami jika ada penyebutan Eloheey-Abraham, Eloheey-Ishak, Eloheey-Yakub pada Alkitab bahasa Ibrani; jadi, bukan Elohym Abraham, Elohym Ishak, Elohym Yakub; dalam Alkitab bahasa Indonesia menjadi Allah Abraham, Allah Ishak, Allah Yakub. El merupakan bentuk tunggal atau esa; sedangkan kata Elohim berbentuk jamak. Semuanya itu, sekaligus menunjukkan bahwa sejak dulu-kala,  sebelum ada sistem ajaran agama-agama seperti sekarang, Abraham, Ishak, Yakub telah melakukan penyembahan yang bersifat monoteis atau bahkan mono-religius.

Penyembahan yang monoteis, melahirkan atau mengalami perkembangan oleh agama-agama yang muncul kemudian di Timur Tengah. Misalnya. Yudaisme, Kristen, Katolik, dan kemudian Islam. Agama-agama yang menyembah Ilahi yang monoteis tersebut, kemudian berkembang ke pelbagai penjuru dunia, termasuk sampai ke Nusantara [nama Indonesia sebelum kemerdekaan].

ALLAH

Kata Allah berasal dari kata-kata rumpun bahasa Aram, yaitu Al dan Ilah.  Kata Ilah diartikan sebagai TUHAN yang disembah dan Yang Maha Kuasa. Penambahan kata sandang Al, sehingga menjadi Al-Ilah. Kata Allah dipakai sebagai penyebutan nama Pribadi untuk menyebut Yang Maha Esa, Maha Kuasa dan Pencipta Alam semesta.

Kata Allah sudah ada dan dikenal masyarakat Timur Tengah sebelum muncul agama-agama. Misalnya, Abraham, Ishak, Yakub sudah menyembah El yang Esa [Alkitab bahasa Indonesia, menggunakan kata Allah].  Demikian juga, suku Hanif di jazirah Arab, sebelum ada agama, mereka sudah melakukan penyembahan bersifat monotheis. Penduduk kota Mekah [sebelum munculnya Agama Islam] juga mempunyai keyakinan pada Allah sebagai Pencipta langit dan bumi; mengatur tata surya; menguasai iklim dan musim, dan lain sebagainya.

YHWH dan TUHAN

"Selanjutnya berfirmanlah Allah, kepada Musa, "... TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun," Kel 3:15.  Allah [Ibrani, El] yang berfirman kepada Musa, memperkenalkan Diri-Nya sebagai TUHAN; artinya AKU ADALAH AKU, atau AKULAH AKU.

Dalam Alkitab bahasa Ibrani, kata YHWH, ditulis tanpa huruf hidup; sehingga sampai saat ini, sulit mengeja atau membacanya dengan pasti [ada usulan agar membaca YHWH dengan kata YAHWEH, Yahweh, Jahova, atau pun Yahoba]. Menurut Allah yang berfirman kepada Musa tersebut, IA adalah El-Abraham, El-Ishak, El-Yakub. Atau Allah yang disembah oleh Abraham, Ishak dan Yakub adalah YHWH yang sekarang memperkenalkan Diri-Nya kepada Musa. Jadi, nama El yang disembah itu adalah YHWH.

Demikian juga rangkaian pemakaian kata-kata TUHAN dan Allah dalam Ulangan 6:1-26 [Alkitab LAI, TB, 1974]. Secara khusus ayat 4 dan 5 berbunyi "...  TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu." Dalam terjemahan Ibrani, dan hampir semua kata-kata TUHAN dalam pasal ini digunakan kata YHWH; dan kata-kata Allah adalah El. Di sini, sekali lagi terungkap bahwa TUHAN [YHWH] adalah Allah [El] yang disembah oleh umat pada masa itu.

Dengan demikian, ada beberapa catatan, 1Nama Pribadi dari Allah yang disembah adalah TUHAN [YHWH], artinya Tuan yang empunya  atau memiliki segala sesuatu; 2TUHAN telah diimani dan sembah oleh orang-orang beriman sejak dulu kala, sebelum ada agama-agama; 3kata TUHAN yang dimaksud Alkitab tidak sama pemakaiannya dalam Pancasila [sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa]. Tuhan dalam Pancasila, hanya penyebutan umum, yang bermakna bahwa bangsa Indonesia percaya kepada  Tuhan; 4hal yang sama dalam kalimat "tiada Tuhan selain Allah," di sini, kata TUHAN digunakan sebagai sebutan Nama dari Allah [Al-Ilah] yang diimani dan disembah.

TUHAN Allah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun