Mohon tunggu...
Agus Japloens
Agus Japloens Mohon Tunggu... -

koresponden Freelance TV \ Pecinta Alam \ Fotografer

Selanjutnya

Tutup

Politik

“Hansip-ku Sayang Hansip-ku Malang”

19 September 2014   17:23 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:14 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Habis manis, Sepah dibuang..... itulah peribahasa yang tepat bagi keberadaan “Pertahanan Sipil”. Partiot Garda bangsa yang melindungi warga masyarakat dikampung dan pedesaan ini, dibentuk oleh Penjajah Belanda, dan pada saat Jepang masuk ke Indonesia untuk menggulingkan Belanda maka keberadaan Hansip tersebut digunakan sebagai Perisai atau tameng para warganya dari serangan Bangsa Jepang.

Hanya bermodal “Pentung dan Kentongan”, kami sebagai warga kampung dan pedesaan sangat tenang dan tentram karena selalu dijaganya.

ilisutrasi.twing.com

Hansip dibutuhkan masyarakat Kampung dan Pedesaan bukan hanya untuk menjaga POS RONDA saja. Tetapi keberadaan Hansip dibutuhkan pada saat Hajatan, biasanya untuk membantu dan mengatur Parkir Kendaraan para tamu undangan dan disaat ada kematian, Hansip biasanya membantu mengabarkan kepada para warganya, menata kursi dirumah orang yang anggotanya meninggal, untuk duduk para pelayatnya.

Hati para masyarakat kampung akan tenteram dan tenang karena dijaga.  Di setiap tengah malam terdengar suara kentongan yang dimainkan oleh 2-3 orang hansip, yang sesekali berhenti pada setiap rumah yang dilewatinya untuk mengambil beras atau uang receh Jimpitan.

Jimpitan adalah bentuk iuran para warga didesa. Jenis iuran dan besaran iurannya sudah ditentukan melalui kesepakatan warga RT. Misalnya, Jimpitan beras yang banyaknya satu genggam tangan, atau uang seiklasnya.

Tempat untuk Jimpitan berupa kaleng kecil dan di tempatkan disamping rumah atau didekat pintu rumah para warga.

Jimpitan tersebut akan diambil oleh petugas ronda atau hansip yang menjaga ronda, sebagai bukti bahwa petugas tersebut sudah menjalankan tugasnya beronda, dan berkeliling gang perkampungan, juga sebagai tanda bahwa rumah para warga sudah dijaga untuk dirondai.

Hasil dari jimpitan setiap malam, selalu dicatat pada buku yang disimpan pada Pos Ronda, dan jumlah perolehan hasil jimpitan tersebut akan dilaporkan kepada warga RT pada rapat RT setiap bulannya.

Berapapun hasil perolehan jimpitan setiap bulan itulah Honor mereka. Mereka tidak mematok tarif atau harga. Misi para Hansip adalah, warga aman tentram dan damai. Hansip dengan senang hati menjaga keamanan warganya tanpa memandang rumah siapa yang mereka jaga untuk di Ronda setiap malam. Andalan para Hansip hanyalah Kentongan bambu dan Pentungan karet, dan tidak jarang hansip meregang nyawa karena bertarung saat memergoki perampok atau pencuri binatang ternak yang menggunakan senjata api.

Jika keberadaan Hansip dihilangkan dan dilebur kedalam lembaga keamanan lain atau dialih fungsikan bukan sebagai tenaga keamanan diperkampungan, hal ini sangat disayangkan dan disesalkan. Karena si pembuat kebijakan tersebut, tidak paham dan mengerti fungsi dan manfaat adanya Hansip. Saya bisa maklum, tetapi menyayangkan kerena itulah pikiran dan gagasan orang yang hidupnya dilingkungan egois. Kurang adanya pergaulan dan kurang bersosialisasi dengan masyarakat kelas bawah. Dia hanya bergaul dengan kelompok yang segala sesuatunya bisa diselesaikan dengan uang.

Andaikan dia cara berpikirnya kegolongan kelas bawah, pasti dia sangat pahan dan sangat membutuhkan adanya Hansip.

Kami masyarakat kecil tidak mungkin akan memanggil SATPOL PP jika punya keperluan hajatan atau ada keperluan lain, demi mengurus parkir atau hanya untuk melakukan Ronda di RT setiap malamnya.

Apakah SATPOL PP Mau dibayar sukarela seperti HANSIP?

Atau hanya sekedar sebungkus Rokok + Air minum Kopi + uang seiklasnya?

Belum lagi.... untuk mengundang Bantuan dari Satpol PP, harus dengan surat resmi yang bagi orang kebanyakan menyebalkan. Terlalu birokratis.... yang ujung-ujungnya Bisnis..

Dengan adanya Hansip, sebetulnya Pemerintah diringankan.... tanpa menggaji tinggi buat mereka. Masyarakat juga bisa ikut berpartisipasi menggaji mereka sesuai kemampuannya. Dan yang terpenting lagi.... para Hansip bekerja sesuai panggilan jiwa tanpa adanya Kolusi, Korupsi dan Nepotisme...

1411096778137272459
1411096778137272459

Foto Dok.antara

Sekelumit Sajak Untuk Hansip Terhormat, yang bebas KOLUSI, KORUPSI dan NEPOTISME dan bekerja dengan HATI,

Terima untuk Anda yang selama ini menjadi HANSIP....

Jasamu akan selalu dikenang dan tak akan terlupakan....

Anda adalah termasuk dari bagian sejarah perjuangan Bangsa ini....

Nasibmu sirna karena ketamakan dan demi jabatan....

Kami akan rindu alunan pukulan kentongan yang menjadi ciri khas setiap tengah malam....

Kami pasti rindu... suara teriakanmu saat kami dibangunkan untuk makan sahur........

Seraga Hijau dari kepala sampai celana.....menjadi ciri khas-mu...

Sepatu Lars lusuh karena lumpur.... membuatmu wibawa ketimbang sepatu mereka.....

Kau mengabdi di negri ini tanpa tentukan gaji sebagai imbalan....

Kau menjaga kampung kami dengan satu harapan...kampung selalu aman..

Kau kami butuhkan kapan saja,... dimana saja.... dan selalu siap dari pagi hingga hari gelap....

Kau adalah kami....

Maafkan mereka yang tak mengerti,...

Maafkan mereka yang buta hati,....

Maafkan mereka yang hanya bisa dirampungkan dengan materi...

Maafkan mereka yang dengan bangga ingin mengganti keberadaanmu di negeri tercinta ini..

---Salam---

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun