Mohon tunggu...
Bang Japar
Bang Japar Mohon Tunggu... -

Pencinta Keluarga, Ilmu dan Kebaikan, seneng berpetualang, guyon, fitness, Brazilian Jiu Jitsu, tarung bebas, musik metal dan dangdut, pernah jadi Dosen, sekarang lagi nyobain jadi Business Development Manager, cita-cita jadi Pengusaha

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Akhirnya Penjara Menelponku !

13 Maret 2015   14:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:43 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jam 10:00

Manajemen modern menyatakan bahwaperan dari seorang Boss sangat strategis, dia harus berada di depan ketika bawahannya membutuhkan tarikan dan harus ada dibelakang ketika bawahan membutuhkan dorongan, tapi sering kita saksikan dan rasakan Boss tidak ada diposisi apapun, yang dilakukannya hanya melindungi diri supaya tetap jadi Boss maka tidak heran ada sebuah buku yang diberi judul sangat kontroversial, judulnya My Stupid Boss. Kita sering melihat ucapan dan tindakan "bodoh" keluar dari Boss kita.., dan menurut buku itu cara yang paling tepat menemui problem ini adalah tersenyum dan tertawa. Jam 10:00 pagi ini saya tersenyum dan tertawa... sendirian di pantry kantor :).

Jam 10:15

Kring...kring...kring...kring, satu nama dilayar telponku muncul, harus segera kuangkat! ini orang penting lebih penting dari My Stupid Boss ! Ok..ok, matikan telponmu aku yang telpon. Apa kabarmu? mmmh begitu Bang..... Aku tarik nafas, pertanyaanku salah rupanya, ok aku rubah, Ini HP siapa? mmmh Bang... pertanyaanku salah lagi karena dijawab hanya dengan tarikan nafas dan jawaban tak tuntas!

Bismillah...maaf kemarin aku gak sempat hadir disidangmu, ada kerjaan deadline dikantor, maaf kuulang-ulang permintaan maafku dan dia jawab, Iya bang gak apa-apa...tadi pelapor/penuntut gak hadir, mungkin perlu 3-4 sidang lagi harus kujalani, tuntutannya cukup berat 4-5 tahun penjara, sekarang saya sudah kembali ke penjara, ini sewa hp penjara. Alhamdulillah Bang.. sekarang ruangan selku lebih "nyaman" tidak kulihat lagi pesta sabu disampingku, tidak kudengar lagi ajakan dan ancaman sodomi...tidak kulihat lagi tatapan mata heran dan nyinyir ketika aku minta sedikit ruang untuk sholat! pindah ruang sel itu tidak gratis Bang...Ibu harus memohon-mohon secara administratif ke penjaga sel, harus mengeluarkan sekian juta untuk mafianya dan entah apalagi yang harus beliau hadapi sendirian....ya, sendirian Bang!

Kata maaf tak lagi sanggup aku ucapkan, aku hanya seorang pongah yang berjalan di dunia antah berantah, aku hanya seorang pengecut yang berdiri bangga dibarisan orang-orang baik tapi sedang banyak urusan! Tuhan... aku laki-laki...tapi kali ini izinkan aku menundukkan kepalaku...meneteskan dan segera mengusap air mata ini.

Ya..telpon itu datang dari penjara...disana salah satu anak ideologisku meringkuk, aku curiga ada sedikit ajaranku yang mungkin dia serap dan dia laksanakan. Kita lelaki...kita pejuang....tak layak laki yang pejuang tunduk pada kedzaliman yang nampak depan mata, hanya satu kata kawan L.A.W.A.N ! pilihan hidup ini hanya dua, hidup MULIA atau mati berkalung pedang SYAHID di jalan yang di ridhoi-Nya ! Aku lupa memberi tahu bahwa extrim dalam berfikir itu boleh tapi extrim dalam bertindak harus bersandar pada perintah Illahi! setiap ada perintah Jihad pasti ada perintah Sabar dan sebaliknya !

Sabar...kata itu akhirnya keluar dari mulutku, nanti sabtu aku akan datang ke sel mu, tapi bukan sebagai pejuang, aku datang sebagai pengecut, sebagai pesakitan yang hanya bisa mendengar cerita dan keluhanmu. Hampir tidak ada yang bisa aku lakukan selain mendengar dan berdo'a !

Ya Allah....aku sedih dan malu...malu pada Ibumu yang berjuang sendirian! malu pada almarhum Ayahmu, yang dengan bangga kau lihatkan photo terakhirnya tersenyum bahagia menghadap Tuhan-Nya! waktu itupun bukan aku yang menghiburmu tapi kamu yang menghibur imanku..Bang..Aku bangga sama Abi, beliau pejuang, beliau tersenyum bahagia menghadap Tuhan-Nya!

Dan aku...Akulah Stupid Boss sebenarnya, Ampunillah aku Tuhan!

Ketika Bumi dan Langit bersatu, Hidup dan Mati sama SAJA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun