Setelah menetas di dalam tanah anak-anak kura-kura brazil akan dengan sendirinya keluar dari tanah dan mencari tempat untuk menjadi shelter atau tempat berlindung.Â
Dan juga mereka bisa saja langsung masuk kedalam air dan mencari makanannya sendiri dan tumbuh disana. Begitulah jika kura-kura brazil bertelur dan berkembang biak di alam liar dan tidak ada yang menjaga.
Berbeda jika kita ingin mengembang biakkannya di rumah atau dilakukan oleh kita sendiri, akan ada banyak hal yang harus dilakukan karena banyak orang yang akan gagal karena melakukan hal yang salah dalam melakukan breeding dan akhirnya hanya membuang-buang telur yang telah di berikan oleh kura-kura tersebut. Jadi pastikan kalian telah melakukan hal yang tepat.
Pertama hal yang harus dilakukan oleh para breeder adalah mengetahui dulu siklus bertelur hewan kalian, entah itu yang dibuahi dan juga tidak dibuahi. Kita sebagai pengembang biak harus tahu siklus tersebut.Â
Khususnya untuk kura-kura yang dibuahi, karena kita akan melihat mereka kawin dan harus sudah siap dengan tempat yang sudah di desain untuk kura-kura tersebut bertelur. Dengan menyiapkan tanah yang gembur dan biarkan mereka sendiri yang menggali dan memananam telurnya tersebut.Â
Berbeda dengan yang di alam bebas, sekarang untuk para pengembang biak harus sigap dan teratur mengambil telur yang baru saja di tanam, agar bisa cepat disimpan pada tempat yang tepat.
Saat mengangkat telurnya harus sangat hati-hati karena telur yang baru saja ditanam memiliki teksture yang sangat rentan akan pecah atau sobek, jadi kepada para breeder agar selalu berhati-hati dalam mengambilnya.Â
Setelah diambil dari tanah cepat cuci telur tersebut karena baru saja terkontaminasi tanah jadi harus segera di cuci dan disiapkan tempat untuk menyimpan telur yang telah dibersihkan.Â
Setelahnya keringkan telur jangan di pakaikan tisu melainkan biarkan kering dengan sendirinya. Setelah itu siapkan media khusus tertutup dengan suhu yang sudah di atur agar telur bisa menetas dengan baik, suhu yang di gunakan adalah suhu substrate dengan minimal (27,8-29,4o C).
 kenapa harus dalah suhu yang seperti itu karena jika suhu terlalu dingin calon bayi kura-kura akan mati seketika, sama halnya dengan suhu yang terlalu panas akan dengan cepat membunuh isi telurnya.
Simpan dengan benar dan terjaga selama 2-3 bulan dan tunggu sampai ada beberapa yang menetas, tetapi di sela penyimpanan harus para peternak harus selalu mengontrol dengan rutin bagaimana perkembangan telur tersebut. Karena akan ada beberapa yang mati atau membusuk, itulah pentingnya mengontrolnya setiap seminggu sekali.Â