mentari semakin renta di ujung senja
gamang menjelma dijelang malam
tatapan terpaku di batas cakrawala
mencipta ruang hampa teramat kelam
tersembunyi dibalik senyum dan tawa
hilang timbul amarah itu masih menyerang
bergelut dalam hasrat dan kusutnya pikiran
meneteskan jiwa cacat yang selalu mengerang
menuntut balas yang tak berkesudahan
biarkan rembulan mencumbu bumi
biarkan kunang-kunang berlari-lari
biarkan anganmu mengembara
hingga hilang segala angkara
berselancar dalam badai kehidupan
terombang-ambing angin putus asa
menyelam dikedalaman batin
menggapai batu penjuru nan berharga
tak kenal hujan
tak peduli panas
sayap harus tetap terus dikepakkan
walau taman hati kian meranggas
hidup memang tak selalu indah
tapi juga tak selalu mendung
mari tuntaskan semua resah
tamatkan saja cerita yang mengukung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H