Mohon tunggu...
Janz Marc
Janz Marc Mohon Tunggu... -

Seorang ibu yang suka membaca dan belajar dari kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tamatkan Saja...

28 Januari 2014   12:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:23 4
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

mentari semakin renta di ujung senja
gamang menjelma dijelang malam
tatapan terpaku di batas cakrawala
mencipta ruang hampa teramat kelam
tersembunyi dibalik senyum dan tawa

hilang timbul amarah itu masih menyerang
bergelut dalam hasrat dan kusutnya pikiran
meneteskan jiwa cacat yang selalu mengerang
menuntut balas yang tak berkesudahan

biarkan rembulan mencumbu bumi
biarkan kunang-kunang berlari-lari
biarkan anganmu mengembara
hingga hilang segala angkara

berselancar dalam badai kehidupan
terombang-ambing angin putus asa
menyelam dikedalaman batin
menggapai batu penjuru nan berharga

tak kenal hujan
tak peduli panas
sayap harus tetap terus dikepakkan
walau taman hati kian meranggas

hidup memang tak selalu indah
tapi juga tak selalu mendung
mari tuntaskan semua resah
tamatkan saja cerita yang mengukung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun