Mohon tunggu...
Janu Shyam Bachtiar
Janu Shyam Bachtiar Mohon Tunggu... Penulis - Keep Going Reading :)

Mahasiswa S1 Pendidikan Sosiologi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Sosiologis Fenomena Rampok Bersenjata di Gading Serpong, Tangerang

3 November 2020   17:58 Diperbarui: 3 November 2020   18:16 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kejahatan (Digination.id)

Dilansir dari berita tangerangnews.com (30/10/2020), Kapolsek Kelapa Dua AKP Muharram Wibisono menuturkan dari pemeriksaan yang dilakukannya, diduga pelaku mengalami gangguan kejiwaan. Menurut pengakuan pelaku, ia kini sedang menjalani pengobatan terkait mental dan psikisnya dan sudah ia lakukan selama tujuh tahun. Oleh karena itu dibutuhkan pemeriksaan kesehatan lebih lanjut guna mengidentifikasi kebenaran pernyataan pelaku memiliki gangguan kejiwaan.

Dari rangkaian kejadian tersebut, penulis dapat menganalisis bahwa ada faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kejahatan. Ditinjau dari segi teori sosialis, menurut para tokoh, ajaran ini melihat bahwa kejahatan ditimbulkan oleh tekanan ekonomi yang tidak seimbang dalam masyarakat (dalam Jamaludin, 2015: 335). Penulis menganalisis bahwa pelaku tindak kejahatan penodongan ini memiliki latar belakang masalah finansial yang di mana dalam kondisi pandemi saat ini, perekonomian masyarakat turun drastis terutama masyarakat berpenghasilan rendah.

Berdasarkan survei dari kompas.com (26/06/2020), sebanyak 84% masyarakat mengaku bahwa pendapatan mereka turun selama pandemi ini. Selain masalah penurunan ekonomi, pelaku juga memiliki masalah keluarga. Pelaku mengalami depresi karena telah diceraikan oleh istrinya yang merupakan warga negara asing yang sekarang ia sudah kembali ke negara asalnya. 

Dari situlah mulai adanya depresi yang berlebihan sehingga pelaku memiliki imajinasi dan halusinasi yang tinggi. Jika ditinjau dengan menggunakan teori klasik yang mana teori ini berdasarkan psikologi hedonistik yang memandang bahwa setiap perbuatan manusia berdasarkan pertimbangan rasa senang dan rasa tidak senang (sakit). Setiap manusia berhak memilih hal-hal yang baik dan hal-hal yang buruk, perbuatan yang mendatangkan kesenangan dan yang tidak mendatangkan kesenangan (Jamaludin, 2015: 332).

Dari permasalahan tersebut, penulis dapat memberikan beberapa kesimpulan. Pertama, sebaiknya peredaran senjata maupun jenis senjata lainnya agar lebih diperketat lagi. Dalam kasus ini pelaku memiliki senjata jenis airsoft gun, senjata ini merupakan senjata yang banyak dikoleksi.  Selain itu juga banyak digunakan sebagai keperluan olahraga dan sejenisnya. Akan tetapi banyak pemilik airsoft gun yang belum paham dengan hukum, prosedur dan penggunaan senjata ini.

Penjualannya sendiri masih cukup bebas di pasaran serta kepemilikan senjata ini juga tidak diuji seketat kepemilikan senjata api, akan tetapi proses kepemilikannya memiliki beberapa ketentuan yang berlaku dan tidak sembarang dalam menggunakannya. 

Walaupun telah adanya Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pengawasan dan Pengendalian Senjata Api untuk Olahraga, penulis memberi saran kepada pemerintah sebaiknya peredaran senjata api jenis apa pun lebih dijaga ketat agar tidak terjadi kasus yang sama dikemudian hari. 

Kedua, himbauan kepada masyarakat umum yang dalam keluarganya yang memiliki anggota keluarga yang memiliki gangguan kejiwaan berat atau ringan sebaiknya dijaga, dilindungi, didampingi dengan sabar, tekun, tanpa prasangka. Lalu, diberikan pengobatan yang dapat menolong atau menyembuhkan orang tersebut. 

Ketiga, dari segi sosial-ekonomi, pemerintah hendaknya jauh lebih memperhatikan kebutuhan warga negaranya dengan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan dan latihan pengembangan Sumber Daya Manusia yang mumpuni. Keempat, setiap anggota masyarakat sebaiknya tetap menjaga keharmonisan, menjaga kemakmuran, keseimbangan dan keadilan sosial sehingga kejahatan dalam lingkup sosial dapat dikurangi.

DAFTAR PUSTAKA

Deniansyah, Rachman. 30 Oktober 2020. "Rampok Bersenjata Api Beraksi di Gading Serpong Tangerang, 1 Tertangkap". Diakses 31 Oktober 2020 Pukul 13.20 dari sini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun