[caption id="attachment_197374" align="aligncenter" width="542" caption="LIVERPUDLIAN"][/caption] Akhir-akhir ini saya sedikit resah dan gundah ,20 tahun lebih saya mencintai LIVERPOOL sebagai seorang LIVERPUDLIAN saya sedih melihat LIVERPOOL terpuruk di klasemen sementara BPL,tapi yang mebuat gundah hati saya adalah sebagai seorang LIVERPUDLIAN saya tidak tau kemana saya menceritakan kegundahan saya ini .Beberapa waktu lalu saya menemukan sebuah website yang yang menjadi wadah LIVERPUDLIAN INDONESIA .Saya agak sungkan menyebutkan nama website tersebut ,saya menulis di KOMPASIANA ini bukan dengan tujuan tertentu ,saya hanya ingin mengeluarkan uneg-uneg yang mengganjal di hati .Saya sangat mengharapkan teman-teman yang menjadi anggota atau members ataupun pengurus website tersebut memahami uneg-uneg saya ini .Setelah beberapa kali membuka dan melihat isi website tersebut saya mengambil kesimpulan website yang mewadahi LIVERPUDLIAN ini ditujukan untuk LIVERPUDLIAN kaum muda dan kalangan yang berpendidikan tinggi ,saya juga beranalisis (moga-moga salah),orientasi website ini sedikit banyaknya berorientasi ke sisi bisnis .Saya ingin wadah LIVERPUDLIAN INDONESIA ini bisa memberikan kontribusi lebih kepada LIVERPOOL FC dari pada hanya sekedar nonbar di Kafe atau menjual majalah LIVERPOOL yang relatif mahal(untuk ukuran kantong saya).Akhirnya saya menyimpulkan kalau saya ini hanya LIVERPUDLIAN kelas pinggiran ,yang tidak pintar bahasa Inggris (untuk mendaftar jadi anggota website ini harus paham betul bahasa Inggris).Sungguh hati saya bertambah sedih (tapi tidak sampai nangis lohhh).Saya mengharap uneg-uneg saya ini tidak ditanggapi negatif dan mohon maaf bila saya tidak pandai menulis sehingga ungkapan kegundahan saya ini agak carut -marut.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI