Di era digital seperti sekarang, usaha laundry memiliki peluang besar untuk berkembang, terutama di lingkungan strategis seperti pondok pesantren. Kebutuhan layanan laundry di pondok pesantren terus meningkat, mengingat aktivitas para santri yang padat dan kebutuhan akan kebersihan pakaian yang konsisten. Namun, agar bisnis laundry dapat bersaing dan memberikan layanan optimal, diperlukan inovasi dalam pemasaran, digitalisasi, dan manajemen.
Sebagai wujud generasi peduli, mahasiswa KKN Reguler R - 14 sub kelompok modul 1 dari universitas 17 Agustus 1945 surabaya Merancang program kerja untuk memberikan pelatihan dan pendampingan dalam digitalisasi pemasaran serta manajemen bagi usaha laundry di Desa Kembang Belor, Pacet, Mojokerto. Dalam kegiatan ini, mahasiswa menyampaikan materi terkait digitalisasi pemasaran, pengelolaan keuangan, serta melakukan demonstrasi pembuatan parfum berbahan dasar air (water-based) yang ramah lingkungan. Selain itu, para pelaku UMKM laundry mengikuti pre-test dan post-test untuk mengukur efektivitas program yang dilaksanakan. Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan dan pengembangan usaha laundry secara modern dan efisien
Melalui program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa tidak hanya memberikan solusi dan pendampingan dalam peran digital bagi UMKM di sektor laundry, tetapi juga membuka peluang untuk pengembangan usaha melalui teknologi digital. Program ini turut menawarkan inovasi berupa pembuatan parfum berbahan dasar air (water-based) yang dirancang oleh mahasiswa. Dengan inovasi ini, diharapkan para pelaku UMKM dapat menekan biaya operasional sekaligus memaksimalkan potensi bisnis laundry di sekitar pondok. Pendekatan yang lebih modern, efisien, dan berorientasi pada kebutuhan pelanggan ini menjadi langkah penting dalam mewujudkan kemajuan usaha laundry
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H