Mohon tunggu...
Januarvin Kaloli
Januarvin Kaloli Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang yang sedang dalam perjalanan untuk mengeksplorasi dunia penulisan. Meskipun saya bukan penulis berpengalaman, saya memiliki ketertarikan yang besar terhadap berbagai topik, mulai dari teknologi hingga budaya. Saya percaya bahwa setiap tulisan adalah kesempatan untuk belajar dan berbagi perspektif. Dengan bergabung di Kompasiana, saya berharap dapat mengasah kemampuan menulis saya dan berinteraksi dengan penulis lain yang inspiratif

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kehidupan Antropologi dalam Pancasila di Era Globalisasi: Tantangan dan Relevansinya apa?

13 November 2024   20:41 Diperbarui: 13 November 2024   21:00 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Januarvin  
Mahasiswa Ilmu Komunikasi S1  
Universitas Pamulang

Dalam konteks Indonesia, Pancasila bukan sekadar dasar negara, melainkan juga merupakan cerminan nilai-nilai yang mengikat keragaman bangsa ini. Namun, di tengah derasnya arus globalisasi, kita dihadapkan pada tantangan yang signifikan dalam mempertahankan dan menerapkan nilai-nilai Pancasila. Sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi, saya merasa perlu untuk mengajak kita semua merenungkan relevansi Pancasila di era yang serba cepat ini.

Globalisasi membawa dampak yang kompleks. Di satu sisi, kita mendapatkan akses informasi yang tak terbatas dan peluang ekonomi yang lebih luas. Di sisi lain, fenomena ini juga dapat mengikis nilai-nilai lokal dan identitas budaya kita. Di tengah tantangan ini, Pancasila seharusnya menjadi pedoman yang mengarahkan kita untuk tetap teguh pada jati diri bangsa.

Pancasila mengajarkan pentingnya persatuan dalam keragaman. Dalam masyarakat yang semakin terhubung, kita sering kali menemui perbedaan yang dapat memicu konflik. Namun, dengan memahami dan menginternalisasi sila-sila Pancasila, kita dapat menjaga kohesi sosial. Persatuan bukan hanya slogan, tetapi menjadi kebutuhan mendasar dalam menghadapi tantangan global.

Nilai keadilan sosial yang terkandung dalam Pancasila juga sangat relevan. Dalam era globalisasi, kesenjangan ekonomi semakin nyata. Pancasila mengingatkan kita untuk memperjuangkan keadilan bagi seluruh rakyat, tanpa terkecuali. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi kita sebagai generasi muda untuk mendorong kebijakan yang lebih inklusif dan berkeadilan.

Namun, di tengah semua tantangan ini, kita juga harus menyadari bahwa pengaruh budaya asing yang kuat tidak dapat dihindari. Media sosial dan teknologi informasi telah mengubah cara kita berinteraksi dan berpikir. Di sinilah peran pendidikan dan kesadaran kolektif sangat penting. Kita perlu membekali diri dengan pemahaman yang mendalam tentang Pancasila agar tidak terjerumus dalam arus globalisasi yang mengikis identitas kita.

Sebagai mahasiswa, saya percaya bahwa kita harus menjadi agen perubahan. Kita perlu mengedukasi diri dan orang lain tentang pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam konteks global. Melalui diskusi, seminar, dan kegiatan kampus lainnya, kita dapat membangun kesadaran akan pentingnya Pancasila sebagai landasan moral dan etika di era modern ini.

Kesimpulannya, Pancasila tetap relevan sebagai pedoman hidup di tengah tantangan globalisasi. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dapat membantu kita mengatasi berbagai permasalahan yang muncul, memperkuat identitas nasional, dan mendorong keadilan sosial. Mari kita jaga dan lestarikan Pancasila sebagai fondasi bangsa, sehingga kita dapat menghadapi masa depan dengan bijaksana dan beradab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun