Mohon tunggu...
Januarvin Kaloli
Januarvin Kaloli Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang yang sedang dalam perjalanan untuk mengeksplorasi dunia penulisan. Meskipun saya bukan penulis berpengalaman, saya memiliki ketertarikan yang besar terhadap berbagai topik, mulai dari teknologi hingga budaya. Saya percaya bahwa setiap tulisan adalah kesempatan untuk belajar dan berbagi perspektif. Dengan bergabung di Kompasiana, saya berharap dapat mengasah kemampuan menulis saya dan berinteraksi dengan penulis lain yang inspiratif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketika Lagu Galau Menjadi Cerminan Kesehatan Mental

10 November 2024   22:48 Diperbarui: 10 November 2024   23:03 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh: Januarvin, Duta GenRe Indonesia dan Mahasiswa Universitas pamulang

Sebagai Duta GenRe Indonesia dan seorang mahasiswa, saya merasa penting untuk membahas fenomena yang sering kita alami: bagaimana lagu-lagu galau bisa menjadi cermin bagi kesehatan mental kita. Dalam kehidupan yang penuh tekanan, terutama di kalangan mahasiswa, musik sering kali menjadi teman setia. Namun, kita perlu merenungkan, apakah semua yang kita dengarkan selalu baik untuk kesehatan mental kita?

1.Musik Sebagai Sarana Ekspresi

Lagu-lagu galau, dengan lirik yang menyentuh dan melodi yang mendayu-dayu, sering kali menjadi pilihan saat kita merasa sedih atau tertekan. Mereka menciptakan ruang untuk merasakan emosi yang mungkin sulit kita ungkapkan. Saat mendengarkan lagu-lagu ini, kita tidak merasa sendirian; ada orang lain di luar sana yang merasakan hal yang sama.

Namun, kita juga harus menyadari bahwa terjebak dalam suasana galau dapat membawa dampak negatif. Terlalu sering mendengarkan musik yang melankolis bisa membuat kita terperangkap dalam perasaan sedih dan kehilangan semangat. Ini adalah momen yang perlu kita refleksikan: apakah kita menggunakan musik untuk menyembuhkan diri atau justru sebagai pelarian dari masalah?

2.Menjaga Keseimbangan Emosi

Sebagai mahasiswa, kita sering kali dihadapkan pada berbagai tantangan, mulai dari tugas kuliah hingga tekanan sosial. Di sinilah pentingnya menjaga keseimbangan emosi. Kita perlu menyadari kapan waktu yang tepat untuk mendengarkan lagu galau dan kapan saatnya beralih ke musik yang lebih positif.

Menciptakan playlist yang berisi lagu-lagu inspiratif bisa menjadi langkah yang baik untuk mengubah suasana hati. Musik dengan lirik yang memotivasi dapat membantu kita merasa lebih baik dan lebih bersemangat menghadapi tantangan yang ada.

3.Pentingnya Diskusi dan Dukungan

Sebagai Duta GenRe, saya mengajak teman-teman mahasiswa untuk berdiskusi tentang hubungan antara musik dan kesehatan mental. Mari kita berbagi pengalaman dan cara-cara kreatif dalam mengelola emosi kita. Diskusi semacam ini bisa membuka mata kita tentang pentingnya saling mendukung.

Selain itu, penting untuk mengingat bahwa musik bukanlah satu-satunya cara untuk mengatasi perasaan kita. Jika kita merasa terbebani, jangan ragu untuk mencari bantuan. Mengunjungi konselor atau berbicara dengan teman dekat bisa menjadi langkah yang sangat bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun