Mohon tunggu...
Guru Raymea
Guru Raymea Mohon Tunggu... Guru - SMP Negeri Satu Atap Raymea

Menulis itu Ekspresi Salam satu pena ✒

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perjalanan Filosofis "Aku dan Buku"

16 Desember 2024   18:29 Diperbarui: 16 Desember 2024   15:10 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Plato filsuf Yunani (Dok.Pribadi) 

Jangan berhenti membaca, karena setiap halaman membuka pintu yang baru

Pendahuluan

Setiap lembaran buku-buku memiliki kekuatan untuk mengubah perspektif hidup. Setiap coretannya memperkaya pengetahuan, memperluas pandangan, dan memperdalam pemahaman tentang diri sendiri. Berangkat dari pandangan pribadi dimaknailah buku sebagai acuan pengetahuan abadi. 

Buku sebagai cerminan diri

Mengapa buku disamakan seperti cermin? Apakah buku benar mencerminkan sebuah bayang? 

Buku dapat memantulkan sebuah bayang pada diri kita. Dengan buku kita dapat melihat seberapa jauh cahaya dalam diri kita. Melalui kata dan cerita, kita menemukan refleksi dari pikiran, perasaan, dan pengalaman kita sendiri. Proses ini memungkinkan kita untuk dapat memahami diri kita menjadi lebih baik. 

Keseimbangan jiwa: Inspirasi dari filsafat Plato

Plato sang filsuf Yunani, mengajarkan kita tentang pentingnya keseimbangan dalam hidup. Ia juga membagi jiwa menjadi tiga bagian, yakni; akal, jiwa, dan nafsu. Dari ketiga bagian jiwa ini, menciptakan sebuah harmoni indah dalam hidup kita. Dalam konsep ini, kita mendapati pemahaman bahwa:

  • Pentingnya keseimbangan dalam hidup. 
  • Akal sebagai sumber kebijaksanaan. 
  • Emosi dan nafsu harus dapat dikontrol melalui akal. 

Implikasi filosofis

Sebarapa implikatifnya kajian filosofis tentang keseimbangan jiwa? 

Kajian tentang keseimbangan jiwa memiliki implikasi filosofis yang begitu mendalam. Diantaranya;

  • Kebahagiaan dan Kebijaksanaan memiliki keterkaitan yang erat dengan keseimbangan jiwa. 
  • Pentingnya mengembangkan akal dan mengontrol emosi. 
  • Keseimbangan jiwa merupakan kunci mencapai harmoni hidup. 

Kesimpulan

Hubungan antara individu dan buku merupakan paparan dialog yang tak terhingga. Setiap sisi buku mengajakan kita untuk memahani diri sendiri, menemukan arti hidup, dan memaknai keberadaan kita. Melalui refleksi filosofis kita dapat memahami pentingnya keseimbangan dalam hidup. 

Semoga bermanfaat!!! 

*Kajian filosofis Individu dan Buku berdasarkan pandangan Plato tentang keseimbangan hidup. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun