Setelah selesai acara halal bihal bersama blogger reporter dan indosat di auditorium kantor pusat indosat selesai pada 30 agustus 2013 jam 21:30. Sayapun langsung keparkiran untuk mengambil motor saya. Berhubung rumah saya daerah parung, sayapun mencari putaran untuk kearah blok-m. Namun karena putaran arah yang didepan monas tak terlihat dan kerena ada mobil dibelakang saya yang melaju kencang, sayapun jalan lurus terus hingga mutar lewat jalan belakang istana negara. Dijalan tersebut memang kondisinya sepi sekali jadi sayapun berjalan dengan cepat untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Namun naasnya pada sampainya daerah senayan ban sayapun mengalami pecah, dan pada saat saya cek ban saya terkena paku.
kalau dilihat pakunya masih paku baru. Alhamdulilah, berkat kebesaran Allah. SWT saya tidak mengalami kecelakaan, karena pada saat itu ada mobil sedan seperti mercedes yang sedang melaju kencang dibelakang saya, maklum pada saat malam kondisi lalu lintas dijakarta sepi. Nah setelah itu sayapun langsung mencari tambal ban untuk menambal ban saya, tetapi saya mencarinya ditempat yang ramai. Untuk mencarinya pun susah, malkum sudah malam. Akhirnya setelah menelusuri jalan sudirman saya-sayapun berhasil menemukan tambal ban lokasinya masih daerah senayan. Dan tukang tambal bannya pun langsung membongkar ban saya. Dan saya lihat dengan mata saya sendiri, bahwa ban saya itu robeknya parah.
jadi mau tidak mau saya harus mengganti ban dalam saya. Pada saat pertama kali dia tawari saya penggantian ban dalam, saya dikenakan tarif sebesar Rp.50.000. Namun setelah nego saya disuruh untuk membayar Rp. 45.000 . kerena terpaksa mau tidak mau uang saya yang niatnya buat beli pulsa internetpun harus saya relakan untuk menggantikan ban dalam saya. Dari pada saya harus mendorong rumah saya yang masih jauh. Selama saya mengganti ban saya sayapun sempat mengobrol dengan penambal ban, kata dia memang daerah yang saya lalui itu memang banyak sekali yang ranjau paku, dan sayapun diberitahu oleh sang penambal ban untuk menhindari daerah-daerah yang rawan adanya ranjau paku seperti didaerah depan gedung dpr dan di lampu merah pondok indah. Yang dikhawatirkan adalah daerah tersebut susah sekali tukang tambal ban, jadi bisa dikhawatirkan terjadi kriminalitas didaerah tersebut. Tak terasa ban saya pun sudah diganti oleh dia dan sayapun dikenakan tarif Rp. 40.000, karena pada saat ngobrol sayapun cerita kalau saya masih anak kuliah. Dan dia juga mengetahuin kondisi tersebut karena anak diapun masih sekolah. Setelah selesai sayapun bergegas pulang, Alhamdulilah setelah saya di beritahu lokasi-lokasi tersebut sayapun pulang dengan lancar. Dan pada saat menuju ke rumah ban saya tidak terkena ranjau paku.
Sekian ya pengalaman dari saya, semoga menjadi pembelajaran bagi kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H