Mohon tunggu...
Janu Muhammad
Janu Muhammad Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Blogger di www.janumuhammad.id sejak 2012. Minat di pendidikan, keluarga, kepemudaan, kewirausahaan sosial, dan lingkungan. Pernah belajar di Inggris, Belanda, Australia, Amerika, dan beberapa negara lainnya. Menerima apresiasi : Urban Innovation Challenge 2021 by UNDP Accelerator Labs, Paragon Innovation Award 2021, Juara 1 Lomba Blog DINKOPUKM DIY, Juara 1 Inspirasi Muda Indonesia 2020, dll. Ingin kolaborasi? DM instagram @janu_muhammad atau email janu.muhammad2@gmail.com ya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memupuk Nasionalisme Pelajar Indonesia di Luar Negeri

14 Januari 2017   17:25 Diperbarui: 14 Januari 2017   18:55 1394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.imgrum.net/

Jauh dari tanah air  ternyata tidak melunturkan semangat nasionalisme para pelajar Indonesia di luar negeri. Belajar giat, aktif dan berjejaring di perhimpunan pelajar Indonesia, serta mengembangkan kolaborasi riset lintas negara adalah sebagian cara untuk memupuk nasionalisme ketika belajar di luar negeri.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (online), nasionalisme dapat diartikan sebagai paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri. Jika dikaitkan dengan konteks masa kini, akan banyak cara yang dilakukan sebagai wujud mencintai bangsa Indonesia. Tentu ini disesuaikan dengan profesi yang sedang dilakukan. Contohnya, seorang guru yang giat mendidik generasi muda guna melahirkan manusia yang berkualitas, tidak hanyak cerdas saja, namun juga berintegritas. Dari sosok gurulah, terlahir pemimpin-pemimpin muda yang terus berkarya untuk Indonesia.

Semangat nasionalisme pun tetap menggaung dalam setiap momentum yang dirasakan oleh para pelajar Indonesia di luar negeri. Bahkan, bisa berkali-kali lipat! Rasa cinta yang menggelora ketika belajar di luar negeri telah memupuk nasionalisme yang dapat disalurkan dengan belajar sungguh-sungguh, berjejaring di perhimpunan pelajar Indonesia, dan juga melalui kolaborasi riset lintas negara. Keputusan untuk melanjutkan studi ke luar negeri, lebih spesifiknya ke negara-negara dengan berbagai universitas top dunia adalah sebuah tekad untuk menimba ilmu dengan sistem pendidikan yang berkualitas. 

Seperti di Britania Raya, para pelajar dituntut untuk serius dalam menjalani studi lanjut yang waktunya lebih singkat. Sebagai contoh, pada jenjang master, rata-rata hanya berlangsung selama satu tahun. Belajar giat inilah yang menjadi kunci pertama agar dapat menyelesaikan studi dengan baik dan kembali ke Indonesia untuk mengaplikasikan ilmunya.

Berjejaring di kepengurusan perhimpunan pelajar Indonesia adalah cara kedua yang dapat dilakukan untuk memupuk nasionalisme. Aktif dan berikan kontribusi nyata untuk Indonesia dari negeri perantauan. Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) menjadi rumah untuk berdiskusi, mengasah pemikiran kritis dan ilmiah, menggugah hasrat intelektual, atau bahkan menjadi obat rindu dengan pergerakan para pemuda Indonesia. 

Seperti yang dilakukan oleh Mohammad Hatta saat pertama kalinya menginisiasi berdirinya PPI Belanda. Kiprah juang Bung Hatta untuk merawat Indonesia dari negeri rantauan begitu memberi inspirasi. Berawal dari sosok ini, terlahir PPI di negara lain dengan tujuan yang sama untuk memupuk nasionalisme pelajar Indonesia di luar negeri. Aktif dan berjejaring di PPI juga menjadi kesempatan berharga untuk mengenalkan Indonesia di kancah internasional serta meningkatkan daya saing dan citra positif Indonesia.Seperti di Perhimpunan Pelajar Indonesia-Masyarakat Indonesia Birmingham (PPI-MIB) yang berdiri sejak tahun 1980, kontribusi aktif pelajar Indonesia tersalurkan di berbagai bidang. Sektor-sektor strategis seperti pendidikan, riset, seni budaya, terealisasi dalam beberapa program unggulan.  Tentu ini adalah sesuatu aset dan investasi yang dapat menjadi dorongan bagi pelajar Indonesia di Birmingham, bahwa bergabung di PPI-MIB adalah keputusan yang tepat untuk berkarya dan berinovasi untuk negeri. Terlahir dari keaktifan di PPI, semoga dapat menjadi bekal untuk menjadi pelopor perubahan di Indonesia.

Kolaborasi riset dengan ilmuwan dari negara lain juga menjadi poin penting untuk meningkatkan kapasitas diri sebagai peneliti ketika melaksanakan studi di luar negeri. Dengan demikian, keterbukaan cara berpikir dan kemampuan berkomunikasi serta sinergitas dalam berinovasi menjadi tujuan utama yang diharapkan. Meskipun demikian, tetaplah terpatri rasa cinta untuk tanah air. 

Bahwa hasil riset yang dilaksanakan dapat berguna untuk membantu pemerintah Indonesia. Penulis percaya bahwa ilmuwan-ilmuwan Indonesia di luar negeri yang telah berkiprah di dunia internasional senantiasa menjaga nasionalisme itu. Pergi untuk kembali, menjadi peletup nasionalisme untuk tanah air Indonesia. 

Berkarya dan berprestasi dengan giat belajar, berkontribusi aktif di PPI, dan kolaborasi riset lintas negara adalah sebagian bukti langkah nyata yang dapat menyuburkan semangat cinta tanah air bagi para pelajar Indonesia di negeri rantauan. Semoga menebar manfaat untuk Indonesia tercinta.

Penulis : Janu Muhammad adalah Mahasiswa MSc Research in Human Geography di University of Birmingham yang saat ini diamanahi sebagai Ketua Perhimpunan PelajarMasyarakat Indonesia di Birmingham Inggris. Penulis dapat dihubungi melalui email janu.muhammad2@gmail.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun