Mohon tunggu...
Janu Muhammad
Janu Muhammad Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Blogger di www.janumuhammad.id sejak 2012. Minat di pendidikan, keluarga, kepemudaan, kewirausahaan sosial, dan lingkungan. Pernah belajar di Inggris, Belanda, Australia, Amerika, dan beberapa negara lainnya. Menerima apresiasi : Urban Innovation Challenge 2021 by UNDP Accelerator Labs, Paragon Innovation Award 2021, Juara 1 Lomba Blog DINKOPUKM DIY, Juara 1 Inspirasi Muda Indonesia 2020, dll. Ingin kolaborasi? DM instagram @janu_muhammad atau email janu.muhammad2@gmail.com ya.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Inilah 8 Langkahku Wujudkan Lingkungan dan Hidup yang Lebih Sehat

2 Oktober 2021   05:48 Diperbarui: 3 Oktober 2021   19:09 966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tidur malam yang cukup (sumber : pixabay.com)

Aku masih ingat kejadian tahun 2018, saat saudaraku dibawa ke rumah sakit. Ternyata, ada Infeksi Saluran Kemih (ISK), sehingga dia terbaring beberapa hari di ruang rawat inap. Dari beberapa referensi yang kubaca, ISK terjadi saat organ yang ada dalam sistem kemih mengalami infeksi akibat serangan bakteri. Gejala khasnya adalah anyang-anyangan atau rasa sakit yang tidak nyaman saat mau buang air kecil. Setelah kutelusuri lebih dalam, beberapa faktor penyebabnya meliputi kurangnya menjaga kebersihan, sering menahan buang air kecil, dan hal paling sepele yaitu kurang minum air putih.

Dari pengalaman di atas, aku sadar bahwa ISK tidak hanya dialami wanita, tapi juga pria. Aku yakin, hal serupa dapat dicegah dengan senantiasa menjaga lingkungan dan menerapkan gaya hidup sehat. Nah, berikut adalah 8 langkah hidup sehat yang selama ini kuterapkan bersama keluargaku:

1. Rutin mengonsumsi air putih

Kita semua tahu bahwa air adalah bagian terpenting dalam kehidupan. Demikian juga, tubuh kita memerlukan air yang cukup agar terhindar dari dehidrasi. Kemenkes RI menganjurkan, setidaknya kita mengonsumsi 2 liter air per hari, atau 8 gelas ukuran 230 ml. Biasanya, aku bawa botol minum berukuran 800 ml untuk minum di kantor, ditambah konsumsi air di rumah. Kalau istriku, dia semangat sekali minum air, bisa sampai 3 liter per hari. Semakin banyak aktivitas fisik, makin banyak pula kebutuhan air di tubuh kita. 

Cukupi kebutuhan cairan tubuh dengan air mineral, biasanya pakai botol minum (sumber : dokumen pribadi)
Cukupi kebutuhan cairan tubuh dengan air mineral, biasanya pakai botol minum (sumber : dokumen pribadi)

Tanda air dalam tubuh kita sudah cukup, salah satunya adalah warna urin yang bening, tidak kekuningan atau coklat. Oiya, hal terpenting lainnya soal air adalah akses air bersih di rumah. Kebetulan di rumah kami, akses air tanah cukup mudah dan bersih. Air di rumah kami jernih, tidak bau, tidak ada cacing atau sejenisnya, juga mengalir deras. Mungkin karena kami tinggal di kampung ya? Saking khawatirnya jika saat kemarau sulit mendapatkan air, saya dan rekan kerja pernah ke Komunitas Banyu Bening di Sleman. Di sana, air hujan bisa dipanen dan diolah menjadi air layak minum. Dengan teknologi sederhana, air hujan yang melimpah ternyata membawa manfaat untuk warga. Inspiratif kan?

Saat belajar mengolah air hujan di Komunitas Banyu Bening, Sleman (sumber : dokumen pribadi)
Saat belajar mengolah air hujan di Komunitas Banyu Bening, Sleman (sumber : dokumen pribadi)

2. Tercukupinya gizi dengan makanan sehat, hindari rokok

Membentuk tubuh sehat, dimulai dari makanan sehat. Begitulah prinsip sederhananya. Secara berkala, biasanya istriku membuat list bahan makanan mingguan untuk kebutuhan keluarga kami. Konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin, mineral, dan zat gizi seimbang lainnya dipercaya dapat menyehatkan tubuh. Setiap harinya, aku juga dibawakan bekal makan siang oleh istri. Selain bisa variasi menu, juga lebih hemat di kantong, iya kan?

Salah satu momen unboxing bekal yang kuunggah di IG story @janu_muhammad (sumber : dokumentasi pribadi)
Salah satu momen unboxing bekal yang kuunggah di IG story @janu_muhammad (sumber : dokumentasi pribadi)
3. Berkebun dan berwirausaha sayuran untuk jaga kesehatan

Bagaimana untuk sayurannya? Apakah beli semua? Tidak juga. Aku dan keluarga baru senang berkebun di pekarangan rumah. Mulai dari tomat, cabai, kangkung, bayam, terong, dan beberapa sayuran lainnya. Alhamdulillah, membantu banget untuk ketahanan pangan lokal keluarga, apalagi pas akhir bulan, hehe. Selain berguna untuk menghijaukan halaman rumah, menambah ketersediaan oksigen, aktivitas berkebun juga agar anak kami terbiasa merawat tanaman. 

Kebun minimalis sekitar rumah (sumber : dokumen pribadi)
Kebun minimalis sekitar rumah (sumber : dokumen pribadi)
Bisa buat kebutuhan dapur (sumber : dokumentasi pribadi)
Bisa buat kebutuhan dapur (sumber : dokumentasi pribadi)

Nah, setahun terakhir ini aku dan istri juga dapat hikmah dari pandemi. Belakangan, kami menginisiasi platform Sayur Sleman untuk membantu petani lokal, pedagang sayur, dan UMKM untuk memasarkan produknya. Ada program sosial bernama 'Sedekah Sayur' yang kami tujukan untuk membantu warga terdampak pandemi agar tetap bisa makan sayur. Harapan kami, mereka tetap bisa mengonsumsi makanan bergizi. Dari sini, lebih dari 150 donatur berbagi sedekah sayur dan donasi tersalurkan lebih dari 60 juta rupiah. Lebih lengkapnya bisa menyimak video berikut.


Apresiasi untuk Sayur Sleman (sumber : panitia PIA 2021)
Apresiasi untuk Sayur Sleman (sumber : panitia PIA 2021)

4. Olahraga teratur, aku pilih home workout, jogging, dan kalistenik!

Selama pandemi, aktivitas olahraga bisa dilakukan di rumah dengan memanfaatkan peralatan yang ada. Kebetulan di rumah ada dumble dan iron gym yang dulu kubeli saat di Inggris. Jogging juga bisa dilakukan di sekitar rumah. Jika akhir pekan, kusempatkan ke area Lapangan Pemda Sleman karena di sana ada pull up bar dan beberapa peralatan outdoor gym untuk latihan beban. Kalistenik, jenis workout sederhana yang tanpa memerlukan alat khusus menjadi pilihanku. Menurut kompas.com, kalistenik terdiri dari latihan ketahanan, latihan kekuatan, dan latihan beban. Mudah dan menyehatkan, mau coba?

Bersama teman-teman komunitas kalistenik saat di Bandung sebelum ada Covid-19 (sumber : dokumen pribadi)
Bersama teman-teman komunitas kalistenik saat di Bandung sebelum ada Covid-19 (sumber : dokumen pribadi)
Latihan di tamanb olahraga masyarakat UNY (sumber: dokumen pribadi)
Latihan di tamanb olahraga masyarakat UNY (sumber: dokumen pribadi)
Bersama teman-teman di Lapangan Pemda Sleman (sumber : dokumen pribadi)
Bersama teman-teman di Lapangan Pemda Sleman (sumber : dokumen pribadi)

Satu hal terpenting lainnya, aku sangat menghindari rokok maupun lingkungan yang ada smoking area. Kenapa? Demi kesehatan bersama.


5. Minimalkan penggunaan plastik, mulai memilah sampah

Menurut Mongabay.co.id, sampah plastik adalah ancaman serius dan berbaha bagi tatanan kehidupan di bumi. Aku setuju, sudah banyak dampak negatif adanya sampah plastik, diantaranya lingkungan yang tercemar. Salah satu upaya nyata yang bisa kita lakukan adalah meminimalkan penggunaan plastik. Belanja bisa dengan tas belanja agar minim plastik. Begitu pula ketika kami ada orderan sayur, kami substisi dengan kardus layak pakai agar lebih ramah lingkungan. 

Kardus untuk bungkus orderan sayur (sumber : dokumen pribadi)
Kardus untuk bungkus orderan sayur (sumber : dokumen pribadi)

Tak lupa, aku juga ingin terus belajar bagaimana memanfaatkan sampah rumah tangga agar memiliki nilai ekonomis. Untuk sampah organik, kadang-kadang aku taruh lubang dekat kebun agar jadi kompos. Di beberapa kesempatan, aku belajar cara mengolah sampah, salah satunya ke Desa Sukunan sebagai desa percontohan program pilah sampah. Aku suah 3 kali ke sana dan belajar dari pengalaman warga untuk mendaurulang sampah menjadi aneka kerajinan. Desa wisata ini juga sudah menerima berbagai penghargaan dari pemerintah, kawan.

Sekilas profil Desa Sukunan di Sleman (sumber : dokumen pribadi)
Sekilas profil Desa Sukunan di Sleman (sumber : dokumen pribadi)
Pelajaran berharga dari Desa Sukunan (sumber : dokumen pribadi)
Pelajaran berharga dari Desa Sukunan (sumber : dokumen pribadi)

6. Istirahat yang cukup, cek kesehatan secara berkala

Berdasarkan saran para ahli kesehatan di Alodokter.com, lama waktu tidur yang ideal untuk orang dewasa usia 26-64 adalah 7-9 jam per hari.  Setelah aktivitas seharian, aku biasanya tidur Pkl 20.00-03.00 WIB, atau sekitar 7 jam. Tidur yang cukup menurutku penting agar tubuh bisa segar kembali ketika berganti hari. Sesekali aku ke puskesmas untuk cek kesehatan, selama ini alhamdulillah sehat terus, jarang sakit.

Tidur malam yang cukup (sumber : pixabay.com)
Tidur malam yang cukup (sumber : pixabay.com)

7. Rutin membersihkan lingkungan rumah agar tetap bersih

Biasanya kalau bersih-bersih lingkungan rumah itu saat akhir pekan, pastikan rumputnya dipangkas, tidak ada genangan air agar sanitasi baik. Aku juga mengecek tempat pembuangan akhir apabila sudah mulai bau, segera panggil petugas penyedot limbah. Lingkungan yang bersih tentunya menunjang kesehatan keluarga kita.

Lingkungan rumah yang bersih dan asri untuk kesehatan yang lebih baik (sumber : dokumen pribadi)
Lingkungan rumah yang bersih dan asri untuk kesehatan yang lebih baik (sumber : dokumen pribadi)

8. Upgrade ilmu seputar kesehatan, bagikan manfaatnya kepada orang lain

Sejak menikah, aku dan istri cukup concern tentang kesehatan keluarga dan pengasuhan anak.

Kami membuat komunitas bernama anajanu.id dan ayahpedia.id untuk share informasi seputar parenting dan kesehatan keluarga. Salah satu programnya adalah WAminar atau whatsapp seminar yang diadakah di grup WA dengan menghadirkan pembicara kompeten, mulau dari ahli kesehatan, dokter gigi, psikolog, diaspora dan pemateri lain sesuai tema. Setidaknya lebih dari 100 peserta telah bergabung dan kegiatan ini telah kami bawa ketika mengikuti kegiatan di Kemenpora. Semoga memberikan manfaat untuk lingkungan kita. Sebagai blogger sejak 2012, aku coba tulis pengalaman seputar kesehatan dan lingkungan, apalagi aku alumni pendidikan geografi. Harapannya, bisa terus menebar kebaikan untuk sesama.

Salah satu sesi WAminar anajanu.id dan ayahpedia.id (sumber : instagram @anajanu.id)
Salah satu sesi WAminar anajanu.id dan ayahpedia.id (sumber : instagram @anajanu.id)

Demikian 8 langkah yang telah kumulai untuk lingkungan dan hidup yang lebih sehat. Berawal dari sendiri, dari hal sederhana, aku mulai menerapkannya di keluarga kecilku. Kesehatan adalah hal yang berharga, untuk itu mari kita secara konsisten menjaganya. Kalau menurut kawan-kawan, adakah resep lainnya? Bagikan di kolom komentar ya. Sehat selalu!

Artikel ini ditulis dalam rangka sharing dan mengikuti seleksi Danone Digital Academy 2021. Tulisan adalah murni karya penulis. Semoga bermanfaat.

Referensi:

  1. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat https://promkes.kemkes.go.id/germas diakses 2 Oktober 2021
  2. Inilah 4 Penyebab ISK Pada Wanita https://www.halodoc.com/artikel/inilah-4-faktor-penyebab-isk-pada-wanita diakases 2 Oktober 2021
  3. Sayur Sleman https://www.youtube.com/channel/UCnzNqlz50QVLhWwJeYWVFPg diakses 2 Oktober 2021
  4. Panduan Kalistenik untuk Pemula https://lifestyle.kompas.com/read/2018/02/21/152500220/panduan-kalistenik-untuk-pemula-membentuk-otot-tanpa-harus-nge-gym diakses 2 Oktober 2021
  5. Ancaman Sampah Plastik bagi Kehidupan Manusia https://www.mongabay.co.id/2021/06/08/ancaman-sampah-plastik-bagi-kehidupan-manusia/ diakses 2 Oktober 2021
  6. Desa Sukunan Menginspirasi Dunia https://pariwisata.slemankab.go.id/2017/05/08/desa-wisata-sukunan-dari-desa-menginspirasi-dunia/ diakses 2 Oktober 2021
  7. Memenuhi Waktu Tidur yang Ideal Demi Kesehatan https://www.alodokter.com/memenuhi-waktu-tidur-yang-ideal-demi-kesehatan diakses 2 Oktober 2021.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun