Mohon tunggu...
Janu Muhammad
Janu Muhammad Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Blogger di www.janumuhammad.id sejak 2012. Minat di pendidikan, keluarga, kepemudaan, kewirausahaan sosial, dan lingkungan. Pernah belajar di Inggris, Belanda, Australia, Amerika, dan beberapa negara lainnya. Menerima apresiasi : Urban Innovation Challenge 2021 by UNDP Accelerator Labs, Paragon Innovation Award 2021, Juara 1 Lomba Blog DINKOPUKM DIY, Juara 1 Inspirasi Muda Indonesia 2020, dll. Ingin kolaborasi? DM instagram @janu_muhammad atau email janu.muhammad2@gmail.com ya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Secercah Hikmah Idul Adha dari Birmingham, Inggris

4 September 2017   01:36 Diperbarui: 4 September 2017   01:44 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap waktu yang saya lalui selama tinggal di luar  negeri selalu saja meninggalkan pelajaran berharga yang harus selalu  saya syukuri. Dari kota Birmingham, Inggris, saya belajar banyak tentang  kehidupan Islam dan bagaimana ukhuwah itu begitu kuat.

Birmingham adalah kota terbesar kedua di UK, setelah London. Dengan jumlah penduduk sekitar 1 juta orang (http://countrydigest.org/population-of-birmingham/)  Birmingham adalah rumah bagi 21.8 % umat Muslim (sensus 2011). Ini  menjadikan setiap sudut kota Birmingham mudah sekali dijumpai masjid,  makanan-makanan halal, dan pusat perbeanjaan bagi kaum Muslim. 

Mayoritas  dari mereka adalah generasi pertama sampai ketiga dari etnis Timur  Tengah seperti India, Pakistan, dan Bangladesh (kami kerap menyebutnya  dengan istilah IPB). Dari hari ke hari, populasi mereka semakin  meningkat. Keterbukaan kota Birmingham inilah yang menjadi faktor  penarik untuk saudara-saudari Muslim. Tak jarang dijumpai, di city  centre pun sering lihat mereka yang mengenakan gamis...atau jilbab  panjang. Penduduk lokal dapat menerima kami dengan baik. Pada kurun  waktu 2016/2017 ini, ada sekitar 250 WNI muslim yang memutuskan tinggal  di Birmingham. Kami hidup tenang, aman, dan insyaAllah nyaman disini.

Sebagai  seorang mahasiswa S2 di Universitas Birmingham, saya berkesempatan  merasakan dua Hari Raya yaitu Idul Fitri dan Idul Adha di Birmingham  secara suka cita. Jika saat Idul Fitri kemarin saya melaksanakaan sholet  Eid di kampus karena sebagai panitia pelaksana, untuk Idul Adha kali  ini saya memutuskan bergabung dengan saudara-saudari Muslim di Aston  Park, Birmingham. Dengan demikian, dapat bertemu dengan saudara-saudara  dari negara lain, mengeratkan ukhuwah Islam dalam satu rangkauan hari  besar Islam. Saya bersama beberapa warga Indonesia dapat merayakan  momentum suka cita ini dengan hikmah-hikmah di dalamnya diawali saat  khutbah berlangsung hingga berakhirnya Sholai Eid.

Isi dari  khutbah kemarin sangat bagus, salah satunya tentang ajakan bagi setiap  Muslim untuk bertauhid kepada Allah secara istiqomah, tidak mendekati  perbuatan syirik apalagi berbuat syirik. Akidah adalah hal esensial yang  harus selalu kita jaga, belajar dari apa yang dilakukan Nabi Ibrahim.  Khatib juga menyampaikan bahwa problem-problem umat Muslim yang sekarang  kita alami bersama adalah karena masih lemahnya komitmen kita dalam  menempatkan tauhid di posisi paling atas. Sehingga amatkali iman kita  goyah, sesama saudara saling membenci, bahkan saling konflik. Imam juga  memberikan nasihat agar sebagai umat Muslim haruslah menjaga ukhuwah,  mewujudkan nilai-nilai Islam sebagai umat terbaik yang Allah ciptakan  dalam kehidupan sehari-hari kita. 

Video selengkapnya silakan disimak pada tautan berikut:  
Selepas  Sholat Idul Adha, saya dan beberapa WNI diajak bersilaturahmi ke salah  satu keluarga pelajar Indonesia di Birmingham. Kami disuguhi  masakan-masakan Indonesia, seperti opor ayam, rendang, nasi goreng,  semuanya menggugah selera, masyaAllah. Dari silaturahmi ini saya kembali  belajar dari sebuah keluarga Islam yang hidup harmonis dengan  nilai-nilai Islam yang selalu dipegang oleh setiap anggota keluarganya.

Kedua orang tua telah mendidik tiga buah hati dengan baik, tercermin  dari karakter putra-putri beliau yang tumbuh menjadi pribadi sholih  sholihah harapan umat. Salah satu pesan dari peraturan rumah yang telah  disepakati bersama adalah bahwa setiap anggota rumah memiliki tanggung  jawab bersama untuk memegang nilai-nilai Islam dalam setiap aktivitas  yang dilakukan, masyaAllah. Keluarga yang patut menjadi teladan dan  inspirasi, semoga Allah senantiasa menjaga dan memberkahinya.            

whatsapp-image-2017-09-02-at-7-10-05-am-59aa4b60f2fd9171d46c9972-59ac3d5e3d5ae514b328b682.jpeg
whatsapp-image-2017-09-02-at-7-10-05-am-59aa4b60f2fd9171d46c9972-59ac3d5e3d5ae514b328b682.jpeg
Alhamdulillah, dari momentum Idul Adha  di Birmingham ini, secercah hikmah kembali Allah berikan kepada saya  tentang makna persatuan umat, makna menjadi seorang Muslim yang menjadi  harapan umat, makna membangun keluarga yang sakinah, mawadah, dan  warohmah dengan memegang teguh nilai-nilai Islam di dalamnya. 

Mari  bersama-sama mengeratkan ukhuwah Islam. Semoga menjadi pelajaran hidup  yang memotivasi kita untuk selalu memperbaiki diri agar dapat meraih  derajat takwa, insyaAllah. Selamat Hari Raya Idul Adha 1438 H bagi  saudara-saudari Muslim sekalian dimanapun berada.

  

Birmingham, 11 Zulhijah 1438 H

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun