Sabtu, 6 Juli 2024, mahasiswa KKN Universitas Brawijaya menyelenggarakan aksi membuat topeng malangan di Desa Belung, Kabupaten Malang, sebagai upaya pelestarian sekaligus memperkenalkan kembali budaya lokal khas Malang kepada anak-anak Desa Belung.Â
Acara membuat topeng bersama ini merupakan salah satu program kerja dari kelompok 5 FBD Jantra FISIP-FIB Universitas Brawijaya di Desa Belung. Acara ini dihadiri oleh sekitar 15 anak Dusun Krajan, Desa Belung, Kabupaten Malang. Acara berlangsung dengan meriah diiringi antusiasme anak-anak dalam membuat topeng.
Acara ini diselenggarakan dengan berkolaborasi bersama Karang Taruna Dusun Krajan, Desa Belung. Di awal acara, Master of Ceremony (MC) membuka dengan perkenalan dan doa bersama agar acara dapat berlangsung dengan lancar.Â
Kemudian, acara dilanjutkan ke rangkaian selanjutnya, yaitu proses pembuatan topeng. Pembuatan topeng memiliki 5 tahap yaitu, (1) Merobek kertas, (2) Mencampurkan kertas dengan komponen lain, (3) Pengadukan, (4) Pencetakan adonan, (5) Penjemuran.
Tahap pertama ialah proses merobek kertas. Di tahap ini, setiap anak diberi satu ember untuk mewadahi bahan-bahan yang telah disiapkan. Anak-anak dipandu oleh para mahasiswa dan karang taruna untuk merobek kertas bekas menjadi potongan-potongan kecil dan memasukkannya ke dalam ember masing-masing.Â
Proses perobekan kertas berlangsung selama 30 menit. Setelah selesai di tahap pertama, anak-anak diarahkan untuk beralih ke tahap selanjutnya, yaitu proses pencampuran bahan yang terdiri dari kertas, lem kayu, semen putih, air, dan gypsum yang berfungsi sebagai perekat. Bahan yang telah tercampur di dalam ember masing-masing kemudian dialihkan ke tahap ketiga, yaitu proses pengadukan. Bahan diaduk perlahan sampai bahan menjadi adonan yang sempurna selama 10 menit menggunakan bor yang didampingi para mahasiswa dan karang taruna setempat.Â
Setelah menjadi adonan yang sempurna, proses pembuatan topeng dilanjutkan dengan mencetak adonan ke cetakan yang telah disediakan dan proses ini memakan waktu selama 1 jam 30 menit. Pada tahap terakhir, anak-anak diarahkan untuk menjemur hasil topeng yang telah dicetak sebelumnya. Proses penjemuran ini memakan waktu selama 3-5 hari. Penjemuran dilakukan di tanah lapang agar topeng dapat kering sempurna. Di akhir rangkaian acara, MC menutup dengan memberikan games dan hadiah kepada anak-anak.
Acara pembuatan topeng yang diselenggarakan oleh para mahasiswa KKN Universitas Brawijaya ini telah mendapat dukungan penuh dari Kepala Desa Belung dan masyarakat karena kegiatan ini bersifat edukatif dan dapat memberikan hiburan kepada anak-anak desa tersebut di akhir pekan.Â
Karang taruna yang juga turut berpartisipasi sangat mendukung acara ini karena dapat mengenalkan kembali sekaligus melestarikan budaya khas Malang yang diwariskan secara turun temurun oleh nenek moyang kepada setiap generasi yang ada. Harapannya, program kerja ini tidak hanya berhenti sampai di sini, tetapi juga dapat menjadi program kerja yang berkelanjutan dan menjangkau generasi muda yang lebih luas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI