(24/8/2024) Dalam pelaksanaan Lomba Inovasi Desa yang mengusung tema "Transformasi Desa Kebobang: Inovasi Lingkungan Hidup Melalui Bank Sampah, Lubang Biopori, dan Energi Nabati." Perlombaan ini diadakan oleh Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Provinsi Jawa Timur Wilayah III di Malang, sebagai bagian dari upaya mendorong desa-desa untuk berinovasi dalam menjaga lingkungan. Dalam lomba ini, Desa Kebobang menampilkan video inovasi yang digarap dan di-idekan oleh Kelompok FBD Jantra 66 dalam rangka Pengabdian Kepada Masyarakat.Â
Latar belakang dari lomba ini adalah meningkatnya kesadaran akan pentingnya lingkungan yang berkelanjutan dan perlunya inovasi di tingkat desa untuk mengatasi berbagai masalah lingkungan. Tujuan dari program ini adalah untuk mendorong desa-desa agar dapat mengembangkan solusi kreatif yang dapat diaplikasikan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam hal pengelolaan sampah dan energi.Â
Melalui inovasi-inovasi seperti Bank Sampah, Lubang Biopori, dan pemanfaatan Energi Nabati, diharapkan Desa Kebobang dapat menjadi contoh bagi desa lain dalam menerapkan praktek-praktek berkelanjutan yang tidak hanya menjaga lingkungan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa. Harapannya, inovasi ini tidak hanya memenangkan perlombaan, tetapi juga memberi dampak jangka panjang yang positif bagi Desa Kebobang dan sekitarnya.
Perencanaan pra penyusunan video "Lomba Inovasi Desa: Transformasi Desa Kebobang: Inovasi Lingkungan Hidup Melalui Bank Sampah, Lubang Biopori, dan Energi Nabati" melalui beberapa rangkaian pertemuan dengan beberapa stakeholder Desa Kebobang. Pada awalnya, video tersebut akan dititik beratkan kepada persoalan komoditas dan sumber daya alam yang unggul karena disaat  itu komoditas seperti cengkeh, tebu, kopi, dan jeruk merupakan produk unggulan yang memajukan perekonomian desa. Seiring berjalannya waktu dengan segala dinamika yang ada, muncul variabel-variabel lain yaitu bank sampah, lubang biopori dan energi nabati. Kemunculan tiga variabel didasarkan berangkat dari akar permasalahan Desa Kebobang. Beberapa tahun silam, sampah merupakan barang usang yang tidak dikelola dengan baik oleh pihak masyarakat dan pemerintah desa, sehingga sampah menjadi masalah utama tidak hanya bagi manusia melainkan juga makhluk hidup lainnya. Pencemaran air dan tanah terjadi  dimana mana sehingga membuat pengurus desa harus melakukan tindakan pencegahan lebih lanjut.
Kini bank sampah menjadi solusi yang tepat dalam mengatasi permasalahan tersebut, mengubah sampah menjadi benda yang memiliki nilai guna dan jual. Penggunaan biopori di tiap rumah juga sudah diterapkan dan memiliki dampak yang positif juga terhadap lingkungan dan perilaku masyarakat. Terakhir, energi nabati juga dapat ruang nya sendiri dalam pengelolaan lingkungan di Desa Kebobang, pemanfaatan tumbuhan dan ternak hewan dengan baik memjadikan ini sebagai variabel penting dalam penyusunan video.
Selama proses penyusunan video, banyak dinamika dan tantangan juga yang dihadapi. Tantangan itu muncul baik berupa internal dan eksternal. Tantangan internal mencakup berbedanya pandangan dan pemikiran antara mahasiswa dengan Ibu Kepala Desa, namun hal ini dapat teratasi dengan satu komando yang dilayangkan oleh Ibu Kepala Desa sebagai pemangku hajat tertinggi. Tantangan eksternal juga mencakup dalam proses waktu pengerjaan video, dimana semua masalah tersebut merupakan masalah teknis yang dapat teratasi dengan baik.Â
Dalam proses pembuatan video "Lomba Inovasi Desa: Transformasi Desa Kebobang: Inovasi Lingkungan Hidup Melalui Bank Sampah, Lubang Biopori, dan Energi Nabati" melibatkan tahapan yang detail serta partisipasi aktif dari masyarakat Desa Kebobang. Video ini bertujuan untuk menampilkan berbagai upaya lingkungan yang diterapkan di desa dan peran serta masyarakat dalam mendukung inisiatif tersebut.
Dalam pengambilan gambar kami memulai dengan suasana pagi di Desa Kebobang dengan menampilkan pemandangan di desa dan sawah yang luas. Kami juga mengambil kegiatan sehari-hari penduduk. Footage ini memberikan gambaran awal tentang kehidupan di desa. Dalam proses pengambilan video, kami melibatkan Ibu Titi, sebagai pengelola bank sampah yang memberikan penjelasan mengenai apa saja kegiatan yang dilakukan oleh kelompok bank sampah dalam pemeliharaan. Dilanjutkan dengan proses pengambilan video Ibu Kepala Desa untuk menjelaskan bagaimana solusi dari tanggapan masyarakat mengenai keluhan sampah yang ada di desa. Selanjutnya kami melakukan wawancara dengan pengelola biopori yang memberikan informasi mendetail tentang bagaimana pemeliharaan biopori di Desa Kebobang dan pemanfaatan biopori dalam membantu penghematan air.Â
Dalam proses pembuatan video ini, kami juga menyoroti hasil perkebunan dengan menampilkan biji kopi yang menunjukkan bahwa Desa Kebobang tidak hanya memiliki potensi di bidang lingkungan hidup, tetapi juga memiliki kebun kopi sebagai potensi pertanian dan ekonomi yang dapat meningkatkan produktivitas warga melalui pengelolaan yang berdampak pada perekonomian.Â
Bu Muji selaku kepala Desa sangat membantu dan mendukung setiap proses pengambilan video. Tidak hanya itu, Bu Muji juga selalu membersamai kami di lapangan untuk mengambil setiap footage. Kegiatan kami juga banyak melibatkan masyarakat Desa Kebobang mulai dari wawancara hingga memperkenalkan dan menjelaskan bagaimana pengelolaan potensi yang ada di Desa Kebobang. Kerjasama antara penduduk, pengelola program, dan tim produksi memastikan bahwa setiap aspek inisiatif lingkungan di Desa Kebobang dapat ditampilkan dengan jelas dan menarik, memberikan gambaran yang jelas tentang transformasi desa melalui inovasi lingkungan hidup.Â