Perpustakaan, lebih dari sekadar tempat penyimpanan buku tetapi perpustakaan adalah gerbang menuju dunia pengetahuan yang tidak terbatas. Bagi anak-anak, perpustakaan memiliki peran yang sangat krusial dalam menumbuhkan minat baca terhadap buku. Perpustakaan memiliki akses terhadap berbagai jenis buku, mulai dari dongeng, cerita petualangan, buku pengetahuan hingga novel oleh karena itu anak-anak bebas memilih buku sesuai minat dan usia mereka, sehingga pengalaman membaca mereka lebih menyenangkan dan sesuai dengan tahap perkembangan mereka, perpustakaan juga menyediakan suasana yang tenang dan kondusif, sehingga anak-anak lebih nyaman dan lebih suka untuk membaca buku, pustakawan juga berperan untuk memandu anak-anak dalam memilih buku yang sesuai dengan minat mereka, para pustakawan tersebut dapat memberikan rekomendasi buku, membantu mencari informasi, serta menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan buku dan membaca. Menurut IFLA (International Federation of Library Association and Institution) dan Deepublish, perpustakaan yang bagus dan baik memiliki ciri-ciri, yaitu koleksi buku yang lengkap dan relevan sehingga anak-anak dapat membaca buku-buku yang lebih bervariasi, fasilitas yang mendukung sehingga anak-anak dapat membaca dengan nyaman di perpustakaan, layanan yang prima seperti pustakawan yang terampil  dan  suasana yang kondusif sehingga membuat anak-anak semakin sering untuk membaca buku di perpustakaan.
SDN 3 Kebobang merupakan salah satu sekolah dasar yang terdapat di Desa Kebobang, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang. Pada SDN 3 Kebobang terdapat fasilitas perpustakaan yang dimana memberikan akses kepada murid-muridnya untuk mengembangkan pengetahuan dengan membaca buku yang terdapat di perpustakaan tersebut. Namun, terdapat beberapa kendala yang membuat minat baca murid di SDN 3 Kebobang menurun, diantaranya yaitu kondisi perpustakaan yang kurang nyaman, tata letak buku yang tidak teratur, tidak adanya piket kebersihan, tidak adanya jadwal berkunjung per kelas, serta tidak adanya piket jaga perpus atau yang biasa disebut pustakawan. Dimana hal ini memicu terjadinya ketidakberaturan yang menyebabkan sistem perpustakaan tidak berjalan dengan baik. Dengan kondisi perpustakaan yang seperti itu dapat berdampak pada minat membaca para siswa/siswinya, dimana pada akhirnya siswa/siswi kemudian tidak memiliki minat untuk ke perpustakaan.Â
Berdasarkan kondisi perpustakaan yang berada di SDN 3 Kebobang, Kelompok KKN-FBD JANTRA 66 mulai melakukan revitalisasi perpustakaan sebagai bentuk pemberdayaan dan perhatian terhadap peningkatan minat baca peserta didik. Revitalisasi perpustakaan dimulai dengan pembersihan ruangan utama yang berisi rak buku dan pojok baca. Kami membagi kelompok ke dalam dua shift, yaitu shift bersih pagi dan shift bersih siang. Shift bersih pagi dimulai jam 07.00 hingga 10.00 dan shift selanjutnya di jam 10.00 hingga 12.00. Dalam proses giat resik perpustakaan, para murid SDN 3 Kebobang ikut membantu dalam membersihkan ruangan secara sukarela. Giat resik ini dilakukan dengan membersihkan ruangan perpustakaan, menata ulang posisi rak buku, menyortir buku yang masih layak baca dan membuang buku yang sudah dimakan rayap.Â
Pada minggu kedua dan ketiga, kami fokus pada penyortiran dan klasifikasi buku sesuai dengan genre dan topiknya. Kami mengutamakan buku bacaan anak-anak seperti buku cerita pendek, fiksi, novel hingga ensiklopedia yang menarik dengan meletakkannya di rak paling depan. Selain itu, kami merombak pojok baca dan memindahkan posisinya ke tempat yang lebih banyak cahaya. Kami bersama peserta didik SD 3 Kebobang juga bekerja sama dalam pembuatan hiasan ruangan dan mading. Di hari perpisahan sekolah, kami melakukan seremonial serah terima perpustakaan dengan menyerahkan jadwal piket, jadwal literasi dan kartu peminjaman perpustakaan.Â
Revitalisasi perpustakaan SDN 3 Kebobang, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang merupakan sebuah bentuk dan wujud kebaktian kelompok KKN-FBD JANTRA 66 Universitas Brawijaya. Mengingat ketidakberaturan yang kemudian menyebabkan tidak berjalannya sebuah sistem perpustakaan dengan baik sebagaimana mestinya, revitalisasi ini dimulai dengan pembersihan ruang utama, penataan kembali buku-buku dan pojok baca. Menghias ruangan dan mading juga dilakukan untuk memberi kesan keindahan atau estetika pada perpustakaan yang mana hal ini dilakukan bersama dengan peserta didik SDN 3 Kebobang secara sukarelawan tanpa adanya pemaksaan. Tidak hanya itu, KKN-FBD JANTRA 66 Universitas Brawijaya sebagai bentuk dari pemberdayaan juga turut membuat jadwal piket, jadwal literasi, hingga kartu peminjaman perpustakaan dengan harapan hal ini dapat membawa sebuah peningkatan terhadap minat baca siswa/siswinya dan perpustakaan akan menjadi pusat literasi yang berkelanjutan bagi para generasi penerusnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H