DUWET KRAJAN, KABUPATEN MALANG – Terletak di kaki Gunung Bromo, Desa Duwet Krajan merupakan desa yang senantiasa memiliki tanah subur dan kekayaan alam yang melimpah. Desa yang sebagian besar dihuni oleh suku Tengger asli ini, hampir semua masyarakatnya bergantung pada mata pencahariannya sebagai petani. Beragam hasil pertanian dari tanah yang subur telah dikirim ke berbagai daerah, termasuk luar pulau Jawa. Â
Akan tetapi, Desa Duwet Krajan ternyata sedang menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah. Laporan yang diterima oleh Kelompok 1 FBD JANTRA dari perangkat desa hingga masyarakat mengenai masalah sampah menjadi suatu hal yang memprihatinkan. Sampah yang tidak pernah tertangani dengan baik ini, nyatanya telah mencemari lingkungan dan menumpuk hingga menimbulkan bau tidak sedap. Ditambah dengan jauhnya jarak antara pemukiman dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA), biaya pengumpulan sampah yang tinggi, serta rendahnya kesadaran masyarakat telah memperburuk masalah yang dihadapi.
Setelah melakukan observasi yang panjang dan proses percobaan, Kelompok 1 FBD JANTRA menawarkan beberapa solusi yang ramah lingkungan, ramah di kantong, dan pastinya berkelanjutan. Pada masalah sampah jenis plastik, solusi yang ditawarkan berupa inovasi batu bata plastik atau ecobrick. Sebagai langkah awal, Kelompok 1 FBD JANTRA menggandeng siswa kelas 8 Madrasah Tsanawiyah (MTs) Miftahul Huda Tumpang untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembuatan ecobrick yang dikreasikan menjadi tempat sampah. Selain itu, terkait masalah sampah yang mudah terurai, seperti limbah pertanian diatasi dengan mengubahnya menjadi pupuk kompos.Â
Pada kesempatan praktik workshop pengolahan limbah pertanian menjadi pupuk kompos di Desa Duwet Krajan ini mengajak Kelompok Tani Krajan sebagai sasaran utama. Selama workshop berlangsung, terasa antusias yang tinggi dari Kelompok Tani karena pupuk kompos dapat menjadi alternatif yang mudah dan murah jika dibandingkan dengan pupuk kandang dan pupuk kimia yang selama ini selalu dipakai.Â
Selain masalah di pengelolaan sampah, Desa Duwet Krajan juga memiliki potensi wisata alam yang belum sepenuhnya dimanfaatkan, yakni wisata air terjun Sumber Pitu. Padahal, jika dibandingkan dengan air terjun lainnya, air terjun Sumber Pitu tidak kalah cantik dan asri. Oleh karena itu, Kelompok 1 FBD JANTRA merancang video destination branding dengan melibatkan siswa-siswi kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahul Huda Tumpang untuk mengajak publik berkunjung merasakan jernihnya air terjun Sumber Pitu dan merasakan kegiatan outbond yang menyenangkan. Tidak hanya video destination branding yang diproduksi, perbaikan infrastruktur, seperti papan penunjuk jalan juga diproduksi oleh Kelompok 1 FBD JANTRA agar air terjun Sumber Pitu dapat lebih mudah diakses.