bencana dan tragedi anak anak Bangsa dan Negeri ini.
Sebelumnya secara pribadi mau menyampaikan duka cita yang dalam atas korbanMasih pada bulan yang sama Bulan April Tahun 2021 Indonesia dilanda kedukaan berturut turut karena dilanda bencana alam dan tragedi sebagaimana tercatat pada tanggal 4 April terjadi Siklon Tropis yang melanda seluruh wilayah Nusa Tenggara Timur  (NTT), pada tanggal 11 April terjadi Gempa Bumi di Malang Jawa Timur dan pada tanggal 21 April hilangnya Kapal Selam KRI Nanggala 402 di perairan laut utara Bali dan sekarang sudah ditemukan oleh tim pencari.  Semua bencana alam dan tragedi yang terjadi telah menelan banyak korban jiwa dan harta benda anak anak Bangsa dan Negeri ini. Sungguh kita sangat prihatin, kita sangat bersedih, kita sangat berduka cita dan belangsung kawa sebagai anak anak Bangsa dan Negeri Indonesia. Jika kita mencatat sebelum ketiga bencana dan tragedi di bulan april tahun ini, bulan bulan yang telah lewat, tahun tahun yang lalu banyak sekali peristiwa dan bencana alam yang dialami Bangsa dan Negara kita : jatuhnya pesawat, tanah longsor, banjir bandang, gempa bumi, tsunami dan erupsi gunung berapi semuanya membawa duka yang dalam bagi Negeri kita.
Sebagai anak anak Bangsa dan Negeri kita turut berduka cita dan belangsung kawa bagi saudara saudara yang terdampak, yang meninggal, yang gugur dalam tugas dan panggilan mulia bagi Bangsa dan Negara.
Hilangnya Kapal Selam KRI Nanggala 402 asset Republik ini diperairan laut utara Bali adalah tragedi terkini, kapalnya tenggelam dan hasil temuan kapalnya terbelah tiga di kedalaman 838 meter diatas permukaan laut yang mengakibatkan 53 putra terbaik Bangsa gugur dalam misi perjuangan dan pelayanan bagi Bangsa dan Negera sungguh menyedihkan.
Dalam situasi kesedihan dan kedukaan Bangsa dan Negara kita semua selaku anak anak Bangsa dan Negara Indonesia, biarlah dijadikan sebagai momentum perenungan diri untuk beriktiar dan berupaya terlebih Negara untuk melakukan tindakan tindakan yang strategis untuk meminimaliser kemungkinan kemungkinan terjadinya peristiwa  alam setiap saat serta secara cermat dan teliti memperhatikan teknologi yang terkait dengan alat transportasi, alusista, alat komunikasi dan sarana prasarana teknis lainnya.
Disamping hal hal yang bersifat teknis tetapi juga hal yang paling penting lewat momentum yang sangat menyedihkan ini perlu masing masing kita baik secara pribadi, kelompok, golongan terutama sebagai Bangsa dan Negara perlu melakukan koreksi dan perenungan ada apa sesungguhnya dengan Bangsa dan Negara sehingga hampir tidak luput dari bencana alam dan tragedi yang terjadi setiap tahunnya ?
Apakah memang bencana alam dan tragedi yang terjadi begitu saja tanpa sepengetahuan Tuhan ? Ataukah memang Tuhan izinkan bencana alam dan tragedi harus terjadi untuk meyadarkan umatNya yang tidak lagi dengar dengaran akan perintah dan ketetapan ketetapanNya ?Â
Sebagai orang yang beriman apapun agamanya kita harus jujur dihadapan Tuhan mengaku telah banyak melakukan pelanggaran dan dosa dan untuk itu harus bertobat dan sekaligus berdoa untuk memohon pengampunan dari padaNya. Alam dan manusia semuanya ada dalam pengendalian Tuhan. Kita harus berserah kepadaNya, Bangsa Indonesia harus berserah total kepadaNya. Tuhan itu Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Tuhan tidak memberikan beban yang melebihi kemampuan kita sebagai manusia maupun sebagai Bangsa dan Negara. Jika kita dan secara sendiri maupun kolektif sebagai Bangsa dan Negara dapat bertobat dari segala pelanggaran dan dosa serta memohon pengampunan dari padaNya, Â yakin dan percaya Tuhan akan bertindak dengan OtoritasNya untuk mengatasi segala hal yang menimpa kita dan Tuhan pasti menjaga, melindungi dan memberkati kita semua baik pribadi, kelompok, golongan serta Bangsa dan Negara.
Secara khusus kepada ke 53 putra terbaik Bangsa yang gugur dalam tragedi tenggelamnya Kapal Selam KRI Nanggala 402, Tuhan menerima segala amal bhaktimu, keluargamu dihibur dan dikuatkan senantiasa dalam Tuhan serta sesungguhnya engkau gugur sebagai Bunga Bangsa (jl)
Jayapura, 26 April 2021
Jantje Laimeheriwa