Mohon tunggu...
Habib Jansen Boediantono
Habib Jansen Boediantono Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bukan siapa - siapa, hanya seorang pejalan kaki yang menghadapi hidup dengan peluh dan sorot mata berani

Selanjutnya

Tutup

Politik

Revolusi Sapu Ijuk (Gerakan Sosial-Politik Emak-emak Militan)

12 Maret 2019   14:01 Diperbarui: 12 Maret 2019   14:44 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Revolusi sapu ijuk demikian saya namakan, adalah gerakan yang melihat realitas secara konkret bukan dalam pemikiran bertakik - takik ( sophiscated thinking ). Sapu ijuk diambil sebagai simbol pengharapan pada gerakan yang dimotori emak - emak mampu membersihkan NKRI dari politikus - politikus berotak kotor

Gerakan ini merupakan bentuk protes dalam politik modern yang tak memiliki doktrin homogen. Ia merupakan gerakan yang menghimpun sejumlah persoalan bernegara melalui berbagai asumsi, konsep - konsep dan lingkup masalah secara sederhana. Tetapi sekalipun terdapat perbedaan cara pandang mau pun gaya dalam penyampaian, arus dasarnya sama : KEPRIHATINAN PADA MASA DEPAN INDONESIA. Untuk itu misi gerakan ini hendak melawan sebuah sistem yang menempatkan kepuasan politik sebagai tujuan sehingga mengabaikan pertanyaan untuk apa NKRI dilahirkan.

Penyebab utama yang menyebarluaskan gerakan ini adalah banyaknya perilaku manipulatif oleh kekuasaan yang menimbulkan ketidak percayaan masyarakat. Disamping itu diakibatkan sikap penguasa yang terlalu optimis tapi dangkal dan terlalu yakin pada kemajuan, ikut memperbesar gerakan ini. Emak - emak militan yang berada digaris terdepan gerakan berusaha menyingkap makna sebenarnya bernegara setelah ilusi tentang keadilan dan kemakmuran luluhlantak oleh sistem yang salah. Model - model pemikiran objektif disampingkan, dan mereka hanya mengandalkan metode fenomenologi yang menguraikan fakta sesuai yang dihayatinya

Inilah Revolusi Sapu Ijuk, sebuah gerakan yang lahir dari penghayatan emak - emak pada segi - segi kehidupan bernegara yang menjadi problem keseharian dirinya. Yang disampaikan bukanlah gagasan - gagasan abstrak, melainkan sebuah reaksi pada situasi tertentu yang konkret, yang selalu didesak antara harapan dengan kenyataan, ditarik antara kekuatan dan ketak berdayaan, dihadapkan pada kebutuhan dan kemampuan


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun