Mohon tunggu...
Habib Jansen Boediantono
Habib Jansen Boediantono Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bukan siapa - siapa, hanya seorang pejalan kaki yang menghadapi hidup dengan peluh dan sorot mata berani

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gus Dur dan Parodi Partai-partai Politik di Indonesia

1 April 2014   18:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:13 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


'ulama' ( dalam tanda kutip ) baru bisa disebut ULAMA ( dengan huruf besar ) bila berani menyatakan partai sebagai kelompok - kelompok yang merasa benar pada dirinya sendiri dan alat untuk mencari kekuasaan adalah bentuk lain dari firqoh yang haram hukumnya. Firqoh inilah yang menjadi alasan kuat saya mendukung Gus Dur ketika membawa NU keluar dari partai politik untuk kembali kekhittah. "


" Lalu bagaimana dengan PKB yang dilahirkan Gus Dur ?", sontak seorang kyai pendukung salah satu partai bertanya pada saya. Pak Kyai ini lupa orang sekelas Gus Dur tentu faham jika NU akan lebih besar sebagai ormas ketimbang menjadi partai dan sebagai ulama yang sangat menghormati perbedaan Gus Dur tak akan menyeret umat kedalam firqoh. " PKB dilahirkan pada saat Gus Dur sedang bercanda dalam sebuah karnaval politik yang ambivalen ", demikian jawaban saya. Maka tak heran saat tokoh - tokoh beramai ramai mendirikan partai untuk memenuhi syahwat kekuasaan, Gus Dur malah menjadikan partai yang dilahirkannya sekadar alat menyampaikan sebuah kalimat " begitu saja kok repot " yang membuat repot semua tokoh - tokoh politik untuk menutupi kemunafikannya masing - masing.


Dari Gus Dur kita mendapat isyarat bagaimana partai sebenarnya tak lebih dari ' panggung srimulat ' tempat berkumpulnya ' pelawak - pelawak berbakat ' yang tidak pernah tamat ' taman kanak - kanak '. Dan kini isyarat itu makin jelas dengan kehadiran sosok mulai dari ruhut sitompul sampai lufthi hasan ishak yang membuat kita sering tertawa terbahak - bahak.


Tentu saja apresiasi patut kita berikan pada partai - partai yang terbukti sah dan meyakinkan memberikan kontribusi besar dalam pembangunan dunia lawak di Indonesia. Dan konon kabarnya, dunia lawak menjadi sangat riuh ketika seorang wartawan meminta tanggapan Sutan Bathugana tentang partai demokrat yang kader - kadernya banyak terlibat kasus korupsi. Dengan rasa percaya diri ia malah berkata, " Mantap tuh barang ! "

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun