Readers, Anda pasti pernah mendapat pengalaman tidak didengarkan dengan baik saat berbicara dengan seseorang. Itu tandanya dia hanya sekedar mendengarkan, tetapi pikirannya tidak tertuju penuh kepada topik pembicaraan Anda, atau dapat dikatakan bahwa mindful listening tidak ia lakukan.Â
 Terlebih di masa modern yang memiliki laju hidup lebih cepat dan bertambahnya distraksi seperti notifikasi handphone, tekanan dan pikiran tentang pekerjaan, terlalu cepat berprasangka, dan lain sebagainya, membuat masyarakat lebih sulit untuk mendengarkan orang lain dengan baik. Selain distraksi, seringkali pula kita berjumpa dengan orang yang sangat ingin didengarkan dan disetujui suaranya tanpa ingin mendengarkan suara yang lain.
Apa itu mindful listening? Mindful listening adalah proses mendengarkan dengan penuh perhatian, penuh kesadaran dan tidak ada penghakiman di dalam interaksi yang terjadi. Mendengarkan dengan penuh kesadaran dan perhatian mengharuskan kita memberikan ruang pada orang lain untuk berbagi tanpa ada gangguan, timpalan, koreksi, atau saran dan nasihat yang tidak perlu. Karena dengan demikian, kita dapat lebih mudah mengerti dan memahami apa yang sedang orang lain rasakan, dan rasa empati dapat tumbuh di dalam diri kita. Â (Noorvitri, n.d.)Â
Dari penjelasan di atas, Anda seharusnya dapat mulai mengevaluasi kembali apakah diri Anda dan orang di sekitar Anda telah melakukan mindful listening ini. Untuk mengevaluasi lebih dalam, berikut beberapa hal yang menandakan mindful listening telah dilakukan:
Informasi telah melalui 5 tahap : Receiving, Understanding, Remembering, Evaluating, Feedback.
Dalam menerima informasi, Anda perlu melalui 5 tahapan ini untuk mencapai mindful listening. Pertama, Anda perlu menerima pesan (receiving), memahami pesan (understanding), menyimpan informasi dalam memori (remembering), mengevaluasi apa motif dan tujuan dari penyampaian pesan (evaluating), dan yang terakhir memberikan respon pada saat pembicaraan berlangsung ataupun telah selesai (feedback).
Mendengarkan dengan penuh kesadaran dan kesiapan
Ketika Anda mendengarkan orang lain, Anda perlu memusatkan kesadaran dan perhatian secara penuh kepada pembicara sehingga hati dan pikiran Anda siap menerima dan merespon pesan yang diberikan dengan baik. Anda bisa melakukannya dengan menghilangkan distraksi yang ada, seperti membisukan notifikasi handphone, mencari tempat yang kondusif, dan lain sebagainya.Â
Mendengarkan dengan penuh empati dan tanpa penghakiman
Anda perlu menghargai mereka yang sedang berbicara dengan Anda, bersabarlah saat mendengarkan dan pastikan Anda tidak menghakimi pendapat atau pesan yang mereka sampaikan. Anda juga dapat menciptakan suasana yang nyaman dan berusaha memahami mereka sehingga respon atau saran yang Anda berikan menjadi tepat. Jika Anda memiliki ketidaksetujuan, pastikan Anda menyampaikannya dengan etika yang baik agar lawan bicara merasa aman dan nyaman berkomunikasi dengan Anda.
Bagaimana, readers? Apakah Anda telah melakukan tiga hal di atas? Jika belum, mari kita melatih diri untuk menjadi pendengar yang lebih baik bagi orang-orang di sekitar kita.