Mohon tunggu...
jannatin aaliyah
jannatin aaliyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Darussalam Gontor

Kemampuan itu tidak meningkat seperti lereng, tapi seperti tangga. Naiklah selangkah demi selangkah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Individu Dalam Membangun Diplomasi Bersih Melalui Dakwah

17 September 2022   23:55 Diperbarui: 18 September 2022   00:09 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di tengah polemik kehidupan politik di sekolah, negara, atau kancah internasional seringkali kita berfikir bahwa ada banyak keganjalan yang mengganjal hati dan pikiran kita bahwa semua itu merupakan berita yang sedikit dimanipulasi. Seringkali tejadi adanya kecurangan dalam berbagai hal. Yang telah mengakibatkan tidak terlaksananya program atau kepentingan dengan suksesi yang besar. Bisa dilihat dari pelaksanaan diplomasi bersih yang sesuai dengan maqashid syariah bisa dilakukan melalui metode dakwah. Untuk menciptakan para penerus diplomat yang sesuai dengan karakteristik Islam adalah dengan menciptakan anak muda yang dapat membawa gagasan dan visi misi yang baik.

Setiap pelaku diplomasi harus sadar bahwa kepentingan yang akan ia sampaikan bukanlah untuk suksesi segelintir orang elite semata, namun juga untuk tercapainya konsep rahmatan lil alamin atau yang biasa disebut dengan kesejahteraan untuk semua kalangan. Karena itu sangat penting untuk menciptakan generasi yang sesuai dengan kriteria diplomat atau utusan atau shifarah pada zaman nabi. Tidak hanya mereka yang memiliki sifat jujur, setia, amanah, dan pandai berkata. Namun juga mereka yang memiliki iman dan ketaqwaan yang tinggi yang mampu mengantarkan setiap kepentingan sampai ke jalan yang lebih tinggi.

Melalui pendidikan berbasis islamisasi ilmu akan menjadikan generasi masa depan menjadi sebuah generasi yang bisa membawa masyarakat menjadi khoiru ummah seperti yang dicita-citakan oleh al-ghazali dalam konsep negaranya. Saat ini Indonesia belum bisa dikatakan sebagai konsep negara yang dicita-citakan oleh al-ghazali, karena perjalanan Indonesia dalam segi demokrasi masih bisa dikatakan belum sampai kepada terciptanya kesejahteraan bagi semua kalangan. Seringkali kita mendengar bahwa yang kaya semakin kaya yang miskin semakin miskin. Dan juga yang seharusnya suara rakyat adalah suara tuhan namun nyatanya tidak. Begitu banyak yang harus kita rubah melalui menciptakan generasi baru yang mampu menyongsong peradaban melalui peradaban islam yang lebih baik lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun