Mohon tunggu...
Jannah Roudhotul
Jannah Roudhotul Mohon Tunggu... Guru - guru

sederhana, serius

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terlintas dibenak ku

19 Januari 2025   16:44 Diperbarui: 19 Januari 2025   16:00 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di desa kelahiranku saat ini musim hujan, angin berhembus masuk lewat celah jendela kamar. Sesuai dengan hati yang berkelana, mengharap apa yang bisa kukerjakan terlaksana. Nyatanya sampai detik ini tak terjamah sama sekali. Kertas berserakan di meja, pertanda bahwa diriku enggan melanjutkan tugas yang harus kukerjakan.

"Ibu...baju ku mana?", suara si bungsu mengagetkan ku, ditengah tengah dentuman air hujan mengenai genting rumah. "Coba cari di almari, "jawabku". Kulihat kertas untuk yang kesekian kali, tapi yang terlintas dibenakku hanya keraguan, apakah aku mampu melewati ini semua. Pertanyaan dalam benak yang tak perlu dijawab, namun harus bisa ku kerjakan. Kapan itu bisa kulakukan aku juga tidak tahu. Mulai dari berbagai laporan SPJ BOS dan SPJ PIP, ternyata itu sungguh menguras emosi terutama otak ku.

"Bajuku tolong ambilkan!", seru anakku. dengan perlahan aku beranjak dari mejaku, menuju almari baju yang meski usang, tapi masih bisa digunakan untuk menampung seluruh baju dari ketiga anak-anak ku. Ya aku adalah seorang ibu rumah tangga, sekaligus seorang guru honorer Madrasah swasta di tempat tinggalku. Madrasah yang siswa nya hanya hitungan jari, tapi menurutku mereka adalah aset negara, penerus generasi ku di masa mendatang. Suamiku bekerja mencari nafkah sebagai penjual kerupuk, yang setiap hari mulai dari proses penggorengan kerupuk, pengemasan, dan pemasaran di toko toko sekitar desa ku, kami lakukan berdua. Begitulah Allah memberikan rejeki dari arah yang tak disangka. 

Bersyukur pasti, meski sering terlintas di benak, alhamdulillah sampai detik ini dalam usia pernikahan 11 tahun, kami bisa melalui ini semua dengan baik, naik turun, baik badai rendah maupun tinggi tetap kami berusaha melewatinya. Itulah kehidupan keluarga kecil kami, disamping itu aku beserta keluarga kecilku juga berusaha merawat ibu ku yang saat ini sudah ditinggal ayah ke surga.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun