Takjub..
Itulah yang pertama
Keluar dari bibir mungil nan indah
Terbalut kain putih penuh bahagia
Penenang amarah
Ketika nafsu melanda
Siapa??
Hadirmu bagai gerimis
Di tengah kemarau berbulan-bulan
Mengecambahkan biji yang tersimpan
Di balik wadah pertama kehidupan
Gelap tak lagi terasa
Merambat pelan namun pasti
Menyingsing warna di langit
Abadi dan selalu berulang
Tak juga buat semua insan
Bergegas berebut
Masih juga terlena
Hanya satu
Pengemis fajar
Bertekuk hati fikir dan rasa
Dengan berbunga-bunga
Tak peduli apapun adanya
Pengikut?
Akankah ada?
Pencernaan bukan sebatas rasa
Selami makna lebih dalam
Seluas makna dalam kisah
Kehidupan berjuta makhluk
Dan ku ingin
Namun belok lagi
Dan lagi lagi terbelokkan
Kata pengemis fajar
DASAR!!
Bukan cemoohan
Bak aroma comberan
Sadarkah?
Ndy,
16/11/2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H