Aku sebagai pelayan masyarakat sudah sering sekali mengingatkan ke warga yang ingin bekerja di luar negeri. Karena jika asal berangkat, bisa jadi mereka menjadi korban penipuan. Bukannya kerja di tempat yang enak dengan gaji besar, melainkan bekerja tanpa upah. Tak jarang mereka menjadi korban perdagangan orang. Mereka dipindahkan ke tempat yang lebih jauh untuk dipekerjakan tanpa upah. Apalagi untuk tenaga wanita, mereka bisa dijadikan pekerja seks.
Kasus  anak bu Jonah hanyalah satu contoh dari banyak kasus. Karena tergiur dengan proses cepat dan gaji besar, masyarakat menghalalkan segala cara. Tak jarang desa sama sekali tidak tahu. Tapi, jika ada masalah pastinya pemerintah desalah yang pertama kali dihubungi.
Akhirnya setelah dilakukan upaya kesana kemari dan penelusuran nomer telepon kami mendapat informasi kalau Johanes Agustinus berada di Serawak Malaysia. Sang sponsor mas Dalimpun akhirnya ditemukan. Dari keterangan mas Dalim, diketahui Johanes dibawa ke Malasyia oleh Tuan Takur. Bos besar dari Jakarta yang terbiasa mengirim seseorang untuk dipekerjakan di luar negeri. Â
Dan akhirnya, kami mendapat kabar dari Dinas Sosial bahwa Johanes berhasil ditemukan . Alangkah bahagianya bu Jonah ketika aku sampaikan kabar ini. Johanes dijemput oleh Pak Kades, kepolisian, keluarga, dan tentunya aku. Pertemuan mengharukan itu pun terjadi.
"Alhamdulilah ya Alloh, anakku yang paling ganteng akhirnya pulang juga", bu Jonah memeluk dan mencium Johanes tanpa henti.
"Iya bu alhamdulilah, berkat bantuan dari semuanya. Setelah ini aku ndak mau lagi kerja lewat cara ilegal".
" Iya nak, ibu juga kapok sekapok kapoknya. Pak Kades, mba Qirana, dan semuanya saya ucapkan banyak terimakasih atas bantuanya. Saya hanya bisa mendoakan semoga semuanya panjang umur, berkah barokah hidupnya", doa bu Jonah.
"Iya bu sama-sama. Kami harap kejadian ini bisa diambil pelajarannya", jawab Pak Kades.
Tiba-tiba bu Jonah mendekatiku dan perlahan berbisik padaku.
"Mba Qirana mau yah jadi menantu saya. Ini anak saya si Johanes kan gantenganya ndak ketulungan kaya Cristian Sugiono".
Ampun ahhh mendengar tawaran bu Jonah. Aku hanya nyengir kuda dan langsung berbalik arah menuju mobil. Masih sempet-sempetnya ngomong kaya gitu. Bu Jonah oh bu Jonah.