Mohon tunggu...
Fauzan Jatmico
Fauzan Jatmico Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

futsal

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Interaksi Guru-Siswa dan Pengaruhnya Terhadap Minat Belajar Siswa Di Pondok Pesantren Gaza AL-Islami

15 Desember 2024   02:13 Diperbarui: 15 Desember 2024   02:20 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi observasi

Menurut Slameto (2013) minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, maka semakin besar minat. Oleh karena itu, peneliti merasa tertarik untuk meneliti mengenai minat belajar siswa. Karena tinggi rendah minat seseorang akan berpengaruh terhadap konsenterasi dan perhatian siswa terhadap pelajaran. Jadi, dengan adanya minat belajar siswa diharapkan dapat mengubah perilaku belajar siswa, sehingga pada waktu pelajaran berlangsung siswa akan antusias memperhatikan dan berusaha untuk mengetahui serta mencari tahu sendiri hal-hal yang berkaitan dengan pelajaran yang sedang diajarkan, khususnya pada mata pelajaran ekonomi. Selain itu, siswa akan menjadi lebih rajin belajar dan bersedia meninggalkan kegiatan yang kurang bermanfaat, karena terdorong oleh minat belajar ekonomi yang kuat. Minat belajar sangatlah penting, karena apabila siswa merasa suka dan tertarik terhadap mata pelajaran ekonomi dengan sendirinya, maka pembelajaran ekonomi menjadi menyenangkan dan hasil belajarpun meningkat diikuti dengan tercapainya tujuan belajar.

Pengaruh minat belajar siswa pada Pondok Pesantren Gaza Al-Islami yang didominasi oleh seringnya guru melalukan pendekantan diluar kelas dengan seperti mengadakan kumpul-kumpul dan sharing terhadap kehidupan di Pondok Pesantren Gaza Al-Islami yang membuat siswa merasa tenang dan sealu diawasi oleh guru. Faktor ini seajalan dengan adanya pendapat Slameto bahwa faktor internal dan eksternal inilah dapat mengembangkan minat belajar pada siswa. Akan tetapi Hasil belajar juga banyak dipengaruhi oleh kualitas pengajaran. Guru menguasai banyak faktor yang mempengaruhi motivasi, prestasi dan perilaku siswa mereka. Lingkungan fisik di kelas, level kenyamanan emosi yang dialami siswa dan kualitas komunikasi antar guru dan siswa merupakan faktor penting yang bisa memampukan atau menghambat pembelajaran yang optimal. Minat belajar pada dasarnya dapat merujuk pada berbagai ketertarikan belajar siswa di ragam mata pelajaran. Penelitian yang dilakukan oleh Sugilar (2013) menemukan bahwa bagi siswa yang memandang matematika merupakan pembelajaran yang menyenangkan memiliki minat belajar yang tinggi, sedangkan bagi siswa yang memiliki minat belajar matematikanya rendah akan menganggap matematika sebagai pelajaran yang sulit. Sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi minat belajar, dimana salah satunya adalah pendidik yang mengajar sebagai faktor eksternal. Guru sebagai fasilitator pembelajaran sesungguhnya perlu memenuhi peranannya dalam menciptakan interaksi edukatif guna memacu minat belajar siswa. Hal tersebut pun berlaku dalam pelaksanaan pembelajaran matematika dalam sistem daring di masa pandemi, dimana guru harus menciptakan proses pembelajaran yang komunikatif antara guru dan siswa.(Ramadhani, 2018)

Guru bertanggung jawab untuk berbagai siswa, termasuk mereka dari keluarga yang tidak mampu atau kurang beruntung, siswa yang mungkin harus bekerja setelah sekolah, atau mereka yang berasal dari kelompok minoritas etnis, agama atau bahasa atau mereka dengan berbagai kesulitan atau kecacatan belajar. Tak satupun dari situasi atau faktor ini harus menyebabkan masalah pendidikan, namun anak-anak ini mungkin beresiko mendapatkan pengalaman sekolah yang negatif dan tak bermakna jika guru tidak responsif terhadap kebutuhan dan kemampuan mereka atau mampu menggunakan pengajaran dan strategi kelas yang efektif dan disesuaikan menurut individu. Ini berarti bahwa hubungan guru-siswa dan iklim kelas yang positif merupakan faktor penting dalam mempengaruhi bagaimana anak mendapat pengalaman bersekolah. Guru tidak hanya mengajar pengetahuan dan keterampilan, mereka juga membantu siswa untuk menjelaskan siapa mereka. Dari interaksi sehari-hari dengan guru, anak belajar mengetahui apakah mereka penting atau tidak, pintar atau lambat, disukai atau tak disukai. Seorang guru mengirimkan pesan-pesan ini melalui perilakunya, gesti, dan kata-kata. Dari pesan yang diterima anak ini mereka memutuskan untuk meresikokan partisipasi di kegiatan kelas atau tidak. Guru harus mengetahui bahwa keterlibatan tersebut tidak selalu datang dengan mudah dan bahwa ini memerlukan sebuah lingkungan kelas yang nyaman secara psikologis dan dipercaya.

Sardiman menyatakan (2012), interaksi edukatif adalah komunikasi timbal-balik antara pihak yang satu dengan pihak yang lain, sudah mengandung maksud-maksud tertentu, yakni untuk mencapai pengertian bersama yang kemudian untuk mencapai tujuan (dalam kegiatan belajar berarti untuk mencapai tujuan belajar). Jadi, interaksi guru dengan siswa merupakan faktor penting yang mempengaruhi minat belajar siswa, karena dalam proses belajar guru memberikan pengetahuan dan menanamkan sikap serta kepribadian yang baik. Guru harus mampu mentransfer pengetahuan dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya, membina siswa dari aspek efektif, kognitif, dan psikomotorik. Guru harus menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga minat belajar siswa akan meningkat. Hal tersebut dapat terjadi apabila interaksi guru dengan siswa berjalan dengan baik. Dalam proses pembelajaran interaksi edukatif sangat berperan penting dalam terciptanya suasana kegiatan belajar mengajar yang kondusif, efektif dan efisien untuk menunjang pencapaian tujuan dari pembelajaran, interaksi edukatif adalah hubungan dua arah antara guru dengan peserta didik yang berlandaskan sejumlah norma sebagai mediumnya untuk mencapai tujuan Pendidikan, interaksi edukatif yang dilakukan dalam setiap kegiatan belajar mengajar, seperti pendidik menyampaikan pesan atau informasi kepada siswa secara optimal, pendidik memberikan penguatan dan pujian kepada siswa yang aktif, serta memberikan evaluasi setelah kegiatan proses pembelajaran dengan memberikan arahan yang jelas untuk tugas sistematis yang harus dikerjakan oleh siswa secara individu maupun kelompok, aktivitas-aktivitas tersebut mendorong terciptanya hubungan timbal balik antara guru dengan siswa guna mencapai tujuan pembelajaran.(bab2.pdf, t.t.)

Pernyataan Sardiman diatas saya temukan pada Pondok Pesantren Gaza Al-Islami bahwa adanya komunikasi yang baik antara guru dengan siswa dan guru dengan murid yang semata-mata bertujuan hanya untuk meningkatkan minat belajar pada siswa dan mengupayakan mendapat catatan prestasi akademik yang baik, disamping dari pada itu guru dan wali kelas sering mengadakan rapat pertemuan yang dilakukan setidaknya satu kali dalam sebulan untuk mengungkapkan peningkatan minat belajar dan prestasi akademik yang telah dicapai oleh para siswa. Dan peristiwa tersebut sudah saya komfirmasi sendiri dengan melakukan observasi dan wawancara terhadap siswa di Pondok Pesantren Gaza Al-Islami yang secara umum memiliki prestasi akademik yang baik dan mengimplementasikan ilmunya dengan menerapkan etika dan norma-norma sosial yang baik dan patut untuk ditiru dengan siswa pada umumnya.

Kepada guru diharapkan dapat menumbuhkan minat belajar siswa dengan cara memberi dorongan kepada siswa untuk rajin belajar serta aktif saat pembelajaran ekonomi berlangsung. Selain itu, guru diharapkan dapat menciptakan pembelajaran yang aktif, inovatif dan menyenangkan sehingga siswa tidak merasa bosan saat proses pembelajaran berlangsung. Misalnya saja guru mengajak siswa belajar di luar kelas (di perpustakaan) sehingga siswa tidak merasa bosan saat mengikuti pembelajaran.(Febriyanti & Seruni, 2015)

DAFTAR PUSTAKA

Bab2.pdf. (t.t.).

Febriyanti, C., & Seruni, S. (2015). Peran Minat dan Interaksi Siswa dengan Guru Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 4(3). https://doi.org/10.30998/formatif.v4i3.161

Ramadhani, D. (2018). PENGARUH INTERAKSI GURU--- SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP MINAT BELAJAR EKONOMI SISWA. 7.

Sardiman, A. M. (2010). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Cet. Jakarata: PT. Rajagrafindo Persada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun