Mohon tunggu...
Politik

Kontrak Politik Anies Baswedan

27 Oktober 2017   16:35 Diperbarui: 27 Oktober 2017   16:40 1649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah bukan hal yang asing lagi bagi kita tentang penggusuran bangunan liar yang dilakukan oleh Bapak Basuki Tjahaja Purnama saat masih menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta. Penggusuran Kampung Akuarium, Jakarta Utara oleh Ahok ini belum bisa dikatakan berhasil. Meskipun pemprov DKI Jakarta telah menyediakan lebih dari 300 unit rumah susun, warga masih tetap bertahan dengan mendirikan tenda bahkan bangunan semi permanen. Terhitung ada lebih dari 100 bangunan semi permanen hingga saat ini.

Dengan mengutarakan berbagai macam alasan, warga Kampung Akuarium enggan pindah. "Yang pernah pindah ke sana (rumah susun) bilang nggak enak," ujar Teddy Kusnedu (57) saat ditemui Republika di kampung Akuarium saat acara peringatan satu tahun penggusuran, Selasa (11/4). "Semenjak digusur, sekitar 70 persen warga yang pindah kehilangan mata pencaharian. Di sini kan banyak yang jadi nelayan, sama jadi buruh di pasar ikan," ujarnya. Teddy mengatakan, orang-orang yang terdata menjadi warga Kampung Akuarium yang tinggal di rusunawa adalah orang-orang pendatang yang mengontrak di kampung. "Ya mereka sih enak, bukan warga asli sini, makanya mereka mau terima rusun," katanya. Sedangkan warga asli memilih untuk tetap tinggal disana.

Ahok mengatakan, penggusuran tersebut akan dilakukan sebelum lawannya dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta, Anies Baswedan, resmi dilantik (16/10). "Aku sudah bilang walikota, gusur saja. Kasihan Pak Anies nanti kalau enggak digusur. Dia kan janjinya enggak akan menggusur. Kalau sekarang digusur kan enak, bilang saja Ahok yang gusur," ujar Ahok, sapaan Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (2/5).

Baru-baru ini seorang warga Kampung Akuarium mengaku adanya kontrak politik dengan Anies Baswedan sejak kampanye pilkada silam. Dan hingga kini komunikasi masih tetap terjalin. "Kontrak politik memang jelas ada gitu, kan.Tapi ini sebenarnya lebih membawa keinginan kami pada saat janji kampanye bahwa tidak akan menggusur dan menata. Itu, kan sejalan, kenapa tidak, dan bahasa Pak Anies juga cukup baik, kok, dan komunikasi kami cukup nyaman.", ujarnya.

Bahkan, warga Kampung Akuarium telah memiliki rencana sendiri tentang bagaimana nantinya penataan kampong mereka itu dengan bantuan dari beberapa lembaga swadaya masyarakat. Terkait penataan kawasan Kampung Akuarium tersebut, Anies memastikan, solusi yang diberikan akan memberi rasa keadilan bagi warganya. Namun, dia enggan membeberkan rencana yang dimaksud. Anies hanya berjanji akan menyosialisasikannya setelah ada keputusan resmi dari KPU DKI terkait pemenang Pilkada DKI.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun