Mohon tunggu...
Ahmad J Yusri
Ahmad J Yusri Mohon Tunggu... Penerjemah - Mahasiswa Fisika UIN Malang

Mahasiswa Biofisika Succesfulness is only result from mature preparation

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Pentingnya Niat dalam Buku Start With Why Karangan Simon Sinek

2 Agustus 2023   22:34 Diperbarui: 2 Agustus 2023   23:36 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : TEDtalk.com

Sebagai manusia yang dilebihkan dengan akal pikiran dan hati. Tentunya kita sering merasakan yang namanya  galau dalam melakukan sesuatu atau sering skeptis dengan diri sendiri, dan perkara ini bisa berujung pada krisis jati diri. Jika ini terjadi maka kemungkinan kita akan sering lupa esensi perbuatan yang kita lakukan. Hal itu membuat hidup menjadi monoton dan berjalan alakadarnya.

Buku Start With Why yang dikarang oleh Simon Sinek dapat menjadi rujukan yang boleh jadi membantu para pembaca untuk menjalani hidup lebih baik dari biasanya. Secara garis besar, buku ini membahas tentang pertanyaan "mengapa yang dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang.  Ada 3 hal yang mendasar yang dapat diintisarikan dari buku ini, diantaranya adalah :

  • Mengapa Mulai Dengan Mengapa

Pembaca akan menemukan banyak kata "mengapa" dalam buku ini karena itulah pokok pembahasan buku ini. Penulis menganggap kata awal "mengapa"  dalam hidup itu sangat penting. Alasan untuk melakukan sesuatu itu penting banget untuk ditemukan sebelum bertindak atau melakukan sesuatu. Dengan berbekal kisah dan pengalaman para pengusaha sukses, buku ini menjelaskan bagaimana pentingnya alasan dalam memulai sesuatu. Tentunya buku ini cocok bagi pembaca yang galau dalam berbagai pilihan hidup.

  • Konsep  Lingkaran Emas

Konsep ini menggambarkan bagaimana otak manusia itu bekerja.  Penulis mengibaratkan konsep tersebut berupa lingkaran yang memiliki tiga lapisan; Lapisan terluar adalah "What ",  lapisan tengah adalah "How" dan lapisan terdalam itu "Why". Penulis menyebutkan untuk meraih tujuan atau pencapaian, maka semua itu harus dimulai dari lapisan terdalam atau "why". Why disini bisa diartika sebagai alasan. Jika seseorang sudah tau alasan, untuk apa dia berbuat maka dia akan memikirkan bagaimana cara melakukannya, dengan begitu hasil sebagai wujud dari "what" akan terlihat. Namun dalam buku ini, pembaca lebih banyak memberi contoh pengalaman dalam kasus perusahaan.

  • Hubungan Mengapa dengan Kesuksesan Orang/Organisasi

Memang benar bahwa tantangan terbesar dalam kehidupan adalah sukses. Salah satu kutipan yang menarik yang terdapat dalam buku ini adalah "bagi beberapa orang, kesuksesan adalah sebuah  ironi". Banyak orang telah mencapai sukses besar tidak merasa sukses, keadaan semacam ini banyak terjadi di lingkungan kita. 

Penulis menyebut bahwa inilah perbedaan pencapaian dan sukses. Pencapaian adalah sesuatu yang kita raih seperti sebuah tujuan. Sedangkan sukses adalah sebuah perasaan atau suatu keadaan dari keberadaan. Jadi pencapaian itu mengejar apa sedangkan sukses mengejar mengapa. Sehingga bisa dipahami bahwa jika kita memahami "mengapa" dari sesuatu hal atau alasan dari sesuatu perbuatan yang akan dilakukan maka kita akan lebih sadar akan esensi perbuatan yang dilakukan.

Melirik dari intisari diatas, mungkin tanpa membaca buku tersebutpun kita sudah tau tanpa disadari. Ajaran Islam mengajarkan kita bagaimana pentingnya why dalam hidup. Kata why tak lain adalah niat yang merupakan rukun wajib dalam setiap ibadah. Tanpa niat maka suatu ibadah tak akan sah. Islam menekankan bagaimana niat itu penting sebelum melakukan sesuatu. Bahkan perkara niat menjadi hadits pembuka pertama dalam kitab Arba'in An-Nawawiyah yang berbunyi "innamal a'malu binniyaat" (sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada niat). Dari hadits tersebut, Rasulullah SAW mengajarkan bahwa setiap perbuatan manusia akan dinilai berdasarkan niatnya.

Hal diatas jugalah yang mendasari kaedah pertama dalam ushul fiqh. Perkara niat ini menjadi kaedah dasar fiqih yang berbunyi "al-umuru bimaqoshidiha" (segala sesuatu didasarkan pada niatnya). Niat sangat penting dalam menentukan kualitas ataupun makna perbuatan seseorang. Semisal dalam ibadah, seseorang melakukan sholat dhuha atas dasar ketaatan atau hanya sekedar ingin mendapat pujian dari orang-orang sekitarnya.

Pentingnya perkara niat/alasan/tujuan sebagai manifestasi konsep why dalam buku "start with why" sejatinya dapat diimplementasikan dalam berbagai lini. Kendati demikian, konsep why yang ditawari Simon Sinek sebenarnya tak melulu soal kewirausahaan atau berorganisir. 

Konsep why bahkan bisa diterapkan dalam hal terkecil dalam rutinitas kita. Kenapa kita harus belajar, kenapa kita harus makan teratur, kenapa kita harus olahraga, kenapa kita harus taat berkendara, kenapa kita harus menghormati guru dan masih banyak hal lainnya. Jika direnungkan bertanya tentang alasan/niat pada diri sendiri secara tak langsung juga belajar untuk mengenali perasaan diri sendiri dan belajar memaknai setiap perbuatan agar hidup lebih berkualitas. Jika ada pendapat silahkan comment J.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun