Rasio akal manusia pada zaman itu akan sulit menerima dan mencerna peristiwa yang dialami oleh Nabi karena terlalu singkatnya  waktu perjalanan. Hanya iman yang kuat dan rasa taqwa yang diperlukan untuk meyakini itu semua. Namun seiring berjalannya peradaban semua itu akan bisa dimengerti dengan berkembangnya ilmu pengetahuan.
Penulis belum bisa mengambil kesimpulan antara kedua benang merah ini, antara nilai spiritualisme dan juga sains ilmiah alam kuantum. Tapi semua itu justru menambah khazanah ilmu dan wawasan kita akan kebesaran Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas alam semesta beserta sistemnya yang diciptakan-Nya.
Material yang tidak terlihat seperti atom, alam kuantum yang abstrak serta  kecepatan cahaya  itu dapat kita yakini eksistensinya. Lalu bagaimana dengan peristiwa Isra Miraj yang sudah yang sudah jelas dalam Al-Qur'an ?
Pada akhirnya kita tau bahwa bukti kekuasaan Allah mampu melampaui segalanya, melampaui ruang dan waktu, mampu menembus antar dimensi yang tak dapat kita jangkau sebagai hambanya yang serba kekurangan.
Sebagaimana Surat Ar-Rahman ayat 33 berbunyi:
Artinya: "Wahai golongan jin dan manusia! Jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari Allah)."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H